webnovel

4: Both of them

"eomma" panggil Junseok pada ibu nya yang sedang menjaga toko sambil berlari mendekatinya.

"eh? junseok kenapa tidak langsung kerumah"

"aku rindu eomma" ucap Junseok sambil memeluk ibunya.

"ah, iya eomma, ini Joohoon" ucap Junseok memperkenalkan Joohoon pada ibunya, "ah, hallo. kamu pacarnya Junseok?" Junseok terkejut dan mencubit pelan pinggang ibu nya "ibu, bukann, Joohoon teman sekelas ku" ucap Junseok, "halo, ibu nya Junseok" ucap Joohoon dengan sopan sambil membungkukan badannya, ia juga sedikit terkekeh saat ibu Junseok dengan blak blak an mengajukan pertanyaan itu. "oh iya iya, jangan sungkan sungkan untuk main kerumah kami ya Joohoon-ah" ucap ibu Junseok dengan ramah pada Joohoon.

"apa ibu mu tau tentang diri mu?" tanya Joohoon

Junseok hanya tersenyum tipis, kemudian menjawab "mungkin hanya dia yang tau aku dengan baik"

"ah? aku sangat iri" jawab Joohoon

Junseok menoleh, "kenapa? kamu iri?" tanya Junseok.

"aku dan ibu ku tidak begitu dekat, bahkan jika kami bertemu mungkin hanya satu pertanyaan yang keluar. bagaimana nilai mu"

Junseok tersenyum lembut. "kamu harus lebih terbuka dengan ibu mu" ucap Junseok

"kalau kalian sudah saling mengerti, aku yakin kalian pasti kan dekat" lanjutnya.

Joohoon menatap Junseok dalam sambil menganggukan kepalanya pelan.

"Junseok-ah kamu sudah mengerjakan tugas pak Kim ?" tanya Jina pada Junseok. Junseok yang sedang membaca di meja nya menganggukan kepala perlahan.

"kenapa? pasti kamu belum mengerjakannya ya?" ucap Taeri pada Jina, "belummm, biarkan aku lihat tugas kalian" ucap Jina sambil memohon. "ini..." ucap Junseok sambil mengeluarkan buku yang ada di bawah kolong mejanya.

"oh iya, kemana kemarin Joohoon membawa mu ?" tanya Jina sambil menyalin tugas Junseok ke bukunya, "ah, kemarin? kami hanya pergi ke taman bermain." ucap Junseok, Jina dan Taeri langsung membalikan badan mereka sambil membulatkan mata "lalu?" tanya taeri , "dia hanya menghibur ku saja kok" ucap Junseok

"hanya itu saja?" tanya Jina yang sedikit kepo dengan apa yang Junseok dan Joohoon lakukan kemarin "yak, aku serius" ucap Junseok dan kembali membaca.

Jam istirahat telah tiba, Junseok merenggangkan otot nya "yak, ayo aku sangat lapar" ucap Jina pada Junseok dan Taer, keduanya mengikuti Jina menuju kantin untuk makan siang.

"kamu ingat Noh Jiwon ?" tanya Jina pada Taeri

Taeri menganggukan kepalanya, "kenapa?" tanya Taeri, "kurasa dia telah pindah minggu lalu" ucap Jina, "ada apa dengannya?" tanya Junseok penasaran

"ia terbukti merundung, kau lihat gadis yang itu?" tanya Jina sambil menunjuk gadis dengan rambut pendek yang tengah makan juga. "dia yang dirundung. hah, untung sekali dia memiliki seseorang yang mampu memberikannya semangat" ucap Jina

"kabarnya karna gadis itu suka pada laki laki yang disukai Jiwon, bukannya begitu? hahh cinta kadang kadang memang menyeramkan" ucap Taeri, "benar, cinta memang mengerikan" celetuk Junseok, "oh iya banyak rumor yang beredar sekarang katanya kamu dulu dirundung karna menyukai teman laki laki mu ya?" tanya Jina, Junseok hanya terdiam menatap keduanya "yak tenang saja kami sangat terbuka dengan hal itu" ucap Taeri yang dijawab anggukan oleh Jina.

Junseok menganggukan kepalanya, "lalu apa ada yang kamu taksir?" goda Jina sambil terkekeh, Junseok hanya terkekeh sambil menggelengkan kepalanya "tak ada" "benarkah? ah ku kira Joohoon menyukai mu"

ucap Jina.

"maksud mu?" tanya Junseok pada Jina.

"ah benar juga, Joohoon bukan anak yang akan bolos hanya karna hal sepele" ucap Taeri

"dan lagi saat dia membawa mu.. ah, aku iri" ucap Jina yang hanya di jawab kekehan Junseok dan Taeri.

Junseok tersenyum menatap Jina dan Taeri, keduanya sangat berbeda dengan orang orang di sekolah lamanya.

saat ketiganya sedang asik berbincang Joohoon tiba tiba menghampiri mereka dan memberikan sekotak susu untuk Junseok "jangan lupa nanti kerjakan tugas kelompok" ucapnya kemudian berlalu pergi meninggalkan Junseok yang terdiam.

"yak, Lee Joohoon kenapa hanya membawakan Junseok ?!" ucap Jina pada Joohoon yang sudah pergi menjauh.

Junseok dan Joohoon yang sedang mengerjakan tugas mereka dikagetkan dengan Hanseok yang tiba tiba datang dan diam menatap keduanya.

"wae?" tanya Joohoon

"apa yang harus aku bantu?" tanya Hanseok

"tumben, tiba tiba?" tanya Joohoon

"sudah cepat berikan bagian ku, waktu ku tidak banyak" ucap Hanseok

"oh iya aku mau beli minuman dingin, ada yang mau nitip?" tanya Junseok pada keduanya, "ayo pergi bersama ada yang harus aku beli" ucap Hanseok sambil bangkit dari kursinya. Joohoon dan Junseok terdiam bingung menatap Hanseok.

Junseok mengambil sekotak susu untuk dirinya dan sekotak kopi untuk Joohoon, kemudian berjalan menuju kasir. "oh iya katanya kamu mau beli sesuatu ?" tanya Junseok pada Hanseok yang hanya diam menatapnya. "sorry baru inget, kayanya udah ada di rumah kemaren, ayo cepet kita balik kesana lagi" ucap Hanseok sambil berjalan keluar dari mini market lebih dulu.

BRUKK!!

Junseok menoleh kearah suara gaduh itu, iya terkekeh melihat Hanseok yang tersandung tali sepatunya sendiri membuat Junseok Terkekeh geli melihat nya.

"yak, kamu gak apa apa ? udah gede masih ceroboh aja ahaha" ucap Junseok sambil terkekeh melihat Hanseok. "Choi Hanseok, lutut mu berdarah" ucap Junseok sambil mengeluarkan plester dari saku celana nya "tak apa, itu hanya luka kecil kok" ucap Hanseok, "eits sekecil apapun lukanya harus segera di obatin" ucap Junseok sambil membuka plester itu dan memasangkannya di luka Hanseok. "t-terima kasih" ucap Hanseok canggung.

"emang kamu gak capek harus nyeimbangin jadwal sekolah sama kegiatan kamu ?" tanya Junseok, "kenapa harus capek? lagian udah biasa kok" jawab Hanseok, "pantesan aja banyak tugas yang gak bisa kamu kerjain" ledek Junseok pada Hanseok. "kau sendiri? kenapa kamu gak lelah dengan belajar?" tanya Hanseok sambil menoleh kearah laki laki di sampingnya itu.

Hanseok menghela nafasnya panjang "belajar itu membuat ku lupa dengan kenangan buruk yang terjadi di sekolah lama ku, dan juga aku lupa kalau aku sakit" jawab Junseok sambil menatap langit yang kini gelap.

"sakit?"

"huum" Junseok menganggukan kepalanya

"ada apa? lagi pula semua manusia pasti sedang dan pernah sakit bukan?" lanjut Junseok lagi yang kini menoleh kearah Hanseok.