webnovel

CAPTER 3

CERITA BERPINDAH KE DESA HAME

Cuaca cerah mewarnai indahnya pemandangan dan kesejukan pagi hari di desa Hame, suara merdu burung burung berkicau dari berbagai tempat serta suara gemercik air sungai sekali lagi menambah nuansa pedesaan menjadi semakin menarik.

"Aku akan pergi berburu ke hutan dulu, akan pasti kembali membawa hasil buruan yang besar tunggu saja ibu"

Dengan wajah penuh riang Enzo mulai mempersiapkan semua bekal berburunya dan akan segera bergegas berangkat sebentar lagi setelah semua persiapannya sudah siap.

"Baiklah Bu aku berangkat dulu"

"hati hati Enzo"

Sebelum sampai ke hutan tentu Enzo melewati keramaian desa Hame, para masyarakat yang melihat Enzo mengucapkan selamat pagi dengan wajah wajah riangnya.

"Mau berangkat berburu ya Enzo?"

"Ya paman"

"Semoga mendapat tangkapan buruan yang banyak hari ini"

"Terimakasi atas doanya paman"

Sesampainya di hutan dan sedang asik asiknya berburu tiba tiba terdengar suara jeritan seorang perempuan meminta pertolongan.

Saat ini perempuan itu sedang di kejar oleh kawanan iblis iblis penghuni hutan dan hanya bisa lari tanpa memberikan perlawanan, dengan wajah dan taring taring yang menakutkan kawanan iblis itu terus menerus mengejar sang perempuan.

"Siapapun tolong akuuuu...!! Siapapun tolong akuuuuuuuuu"

"Toloooong"

"Tolooooong"

Dengan penuh kebrutalan kawanan iblis iblis itu mengejar sang perempuan untuk di jadikan sebagai santapan makanannya tentu hal itu merupakan sesuatu yang sangat amat menegangkan.

Hingga pada akhirnya iblis itu berhasil memberikan serangan kejutan sampai sampai membuat tangan sang perempuan berdarah.

"Crack" bunyi darah tercecer.

Alih alih berhenti perempuan itu masi terus berlari dan berlari tanpa memperdulikan lukanya yang nampak cukup parah, dia mencoba bersembunyi akan tetapi itu sia sia karena akibat serangan tadi kawanan iblis itu bisa mencium bau darahnya.

"Kau sudah tidak bisa kabur lagi makan paginya telah datang hahahahahahah" ucap kawanan iblis sambil nampak air liur keluar dari mulutnya.

Perempuan itu kemudian mencoba lari lagi sembari menyembuhkan lukanya sebab dia merupakan kesatria sihir bertipe healing (penyembuh), akan tetapi kawanan iblis itu masi tetap mengejar sang perempuan dengan membabi buta.

"Pergilah kalian iblis iblis bodoh"

"Kali ini kau sudah benar benar tidak bisa kabur lagi rasakan ini..!!!"

Tiba tiba datang Enzo yang langsung menghantam kepala iblis itu dengan batang kayu besar, hal itu sontak membuat sang iblis sangt amat marah kepadanya dan menargetkan Enzo sebagai target makanan selanjutnya.

"Woooy kalian para iblis iblis sialan! Apakah kalian tidak lihat bahwa musuh kalian seorang wanita hah?" teriak Enzo dengan sangat kesal.

"Kau tidak perlu ikut campur bocah tengik sebentar lagi kami juga akan segera memakanmu, jadi tunggu saja sampai giliranmu datang"

"Memakanku? baiklah jangan salakan aku jika kalian akan segera ku hajar"

Karena pengalaman Enzo yang sering bertarung melawan iblis iblis setiap hari membuat ia dengan mudah mengalahkan kawanan iblis iblis itu tanpa perlawanan yang cukup berarti.

"Rasakan ini iblis kejam" Enzo memukul perut salah satu iblis dengan tinju kerasnya.

"Argh....! Bocah sialan matilah kau"

Salah satu iblis mencoba menyergap nya dari belakang namun Enzo berhasil menghindari serangan itu dan melancarkan serangan balik sampai membuat nya terlempar sangat jauh.

"Bagaimana? Apakah pukulan maut ku barusan membuatmu takut" ucap Enzo sambil mengusap perlahan darah sang iblis di tangannya.

"Bocah tengik aku tidak akan memaafkan mu sialan" jawab sang iblis dengan sangat amat marah kepada Enzo.

Enzo kemudian mengakhiri pertarungan itu dengan memberikan pukulan super kerasnya kepada kawanan iblis sampai sampai membuatnya tak bisa bangkit lagi.

"Itulah jika kau mencoba melawanku iblis sialan! Oh ya apa kau baik baik saja"

"Iya aku tidak apa apa"

Perempuan itu terkejut melihat Enzo bisa mengalahkan para monster dengan mudah lantas kemudian Enzo mengajak perempuan itu ke tempat kediamannya di desa Hame.

"Ayoo ikut aku ke rumah lukamu itu Masi belum sembuh sepenuhnya di sana Ibuku nanti akan membantumu mengobati luka lukamu" ucap Enzo dengan rama senyum.

"Tidak usah aku bisa menyembuhkan lukaku sendiri, terimakasi telah menyelamatkan ku"

"Jangan malu malu aku tidak berniat jahat kok! Ibuku pasti akan mengobati mu"

"Tapi nanti aku jadi merepotkan mu"

"Hahahaha itu hanya pikiranmu saja"

Sesampainya di rumah Enzo menceritakan kejadian itu pada Ibunya lalu perempuan itu memperkenalkan diri bahwa ia bernama Haruna, alasan ia datang ke hutan ANGKARA ialah untuk mencari tanaman herbal agar bisa menyembuhkan adiknya yang sedang sakit.

"Nak Haruna seharusnya tidak terlalu memaksakan diri, hutan itu merupakan hutan yang sangat berbahaya dan menyeramkan. Banyak iblis iblis jahat yang mendiami tempat itu" ucap ibu Enzo sembari menasehati Haruna dengan ramah lembut.

Nama. : Haruna Sicikanah

Anugrah : Bakat Air Penyembuh status 2

Informasi. : Kesatria sihir rank C

Apa itu status bakat ?

Status bakat merupakan tingkatan kekuatan yang berhasil di capai atau di buka sang pemilik bakat, semakin tinggi tingkatan yang berhasil di buka maka semakin besar pula potensi potensi kekuatan yang bisa di dapatkan.

Namun untuk mencapai status yang lebih tinggi harus di imbangi dengan spirit yang besar, oleh karna itu kebanyakan para bangsawan bisa mencapai status bakat yang tinggi karna rata rata spirit mereka sangat besar dari pada rakyat jelata.

Apakah sudah paham kalian semua? kuharap kalian mengerti karena penjelasan saya sudah sangat detail.

Meskipun apa yang di lakukan Haruna itu merupakan tindakan bodoh tapi Haruna tetap melakukan hal nekat hanya untuk kesembuhan adiknya. Enzo kemudian memberikan tanaman herbal yang Haruna cari cari selama ini.

"Apakah ini ramuan yang kau cari?"

"Iya benar! Bagaimana kau bisa memilikinya?"

"Tanaman herbal ini ya? Aku sering mencarinya juga sebab dokter di tempat ini menyuruhku untuk mengumpulkan banyak tanaman tanaman herbal di dalam hutan"

Faktanya Enzo mempunyai cukup banyak ramuan seperti itu yang berhasil ia dapatkan ketika melakukan aktifitas hariannya di dalam hutan, sejak saat itu hubungan pertemanan antara Enzo dan Haruna pun di mulai.

Di desa Hame Enzo di kenal oleh penduduk sekitar sebagi anak yang penuh semangat, hampir seluruh penduduk desa mengenalinya. Enzo selalu membantu aktifitas para penduduk desa serta mengalahkan para iblis yang masuk dan menebar teror di dalam desa bersama rekan rekanya.

Layak nya orang orang pada umumnya Enzo juga memiliki bakat yakni membuka gerbang iblis dan mengeluarkan banyak iblis lalu memerintahkan mereka semua sesuka hatinya.

Ibunya selalu berpesan agar Enzo tidak terlalu sering memperlihatkan bakatnya pada orang yang baru ia kenal. Enzo menganggap Itu adalah bakat yang aneh dan bisa di bilang tidak berguna karna nantinya hanya akan memberikan luka pada hati setiap orang.

Mengingat di dunia ini iblis merupakan mahluk yang sangat sering membuat kerusakan dan bencana terhadap umat manusia.

Oleh sebab itu membuat ibunya memintah agar Enzo selalu merahasiakan bakat aneh nya itu pada siapapun untuk kebaikannya serta orang lain.

Kita semua tahu bahwa orang orang di dunia sangt membenci iblis akibat ulah iblis iblis itu para manusia kehilangan teman, keluarga, saudara dan masi banyak lagi.

Itulah salah satu alasan mengapa Enzo lebih sering mengunakan kekuatan fisik ketimbang mengunakan bakat nya agar ia selalu mendapat teman dan juga tidak di jauhi semua orang.

Nama. : Enzo zhask

Anugrah : Mengeluarkan iblis

Informasi : Rakyat Jelata

Semenjak peristiwa itu Haruna sering datang ke rumah Enzo mereka berdua menjadi teman yang sangat akrab satu sama lain, Enzo mengajak Haruna melakukan aktivitas aktifitas di desa pada umumnya seperti berkebun dan lain sebagainya.

Tak jarang juga Enzo mengajak Haruna bertarung melawan iblis iblis yang masuk ke dalam desa bersama teman temannya. Teman teman Enzo sangat mengerti sosok Enzo itu seperti apa jadi mereka sangat amat menghormatinya.

"Hidup di desa ternyata tidak seburuk apa yang ku bayangkan selama ini" ucap Haruna dengan bangga nya.

"Hah? memangnya hal seperti apa yang kau pikirkan" tanya Enzo.

Haruna yang sejak kecil hidup di ruang lingkup perkotaan tidak menyangka bahwa hidup di desa tidak seburuk apa yang ia pikirkan selama ini.

"Sesuatu yang bahkan tidak pernah aku bayangkan" jawab Haruna dengan senyum kegembiraan.

Meskipun Haruna tau bahwa Enzo memiliki bakat memanggil iblis, harunah sama sekali tidak memperdulikan hal itu sebab menurut Haruna itu tidaklah penting baginya.

Haruna mengucapkan terimaksi kepada Enzo dan teman temannya serta semua warga desa Hame karena telah menerima dan memperlakukannya dengan baik.

Hingga pada suatu ketika Haruna membawa poster tentang pembukaan ujian kesatria sihir. Haruna menyuruh Enzo untuk mengikuti ujian itu dan menjadi kesatria sihir yang hebat dan tangguh.

"Hai Enzo aku membawa poster pembukaan calon peserta kesatria sihir apa kau mau ikut dan menjadi kesatria sihir seperti ku?" ucap Haruna dengan senyum.

"Waaaaaaaaaaaaaaaaah Aku dari dulu ingin sekali menjadi seorang kesatria sihir yang hebat dan mengalahkan iblis iblis jahat" jawab Enzo dengan senang nya.

Serikat mengundang para calon calon kesatria dari penjuru kerajaan Nusantara untuk mengikuti ujian menjadi kesatria sihir dan menunjukkan bakat bakat hebat yang mereka miliki.

Sejujurnya Enzo sangat ingin sekali mengikuti ujian itu bagaimana tidak menjadi seorang kesatria sihir merupakan mimpi semua orang tak terkecuali Enzo itu sendiri.

Namun di sisi lain ia harus melindungi para penduduk desa yang mayoritas ialah anak anak dan orang tua ia takut jika para iblis atau ancaman lain menyerang desanya, jadi Enzo harus rela melupakan mimpi besarnya untuk menjadi kesatria sihir yang hebat.

"Sebenarnya aku ingin sekali mengikuti nya tapi jika aku pergi lantas siapa yang akan menjaga desa ini" ucap Enzo.

Haruna juga menyadari posisi Enzo jadi ia tidak terlalu memaksakan hal itu lagi pula melindungi desa merupakan salah satu tugas penting para kesatria sihir, walaupun Enzo bukan seorang kesatria tapi tindakan Enzo mencerminkan jiwa seorang kesatria itu sendiri.