Lyra mengangguk, mungkin inilah yang terbaik. Ia sudah memutuskan pergi. Saat itu yang harus ia lakukan adalah bersembunyi. Lyra gak mau pulang ataupun tertangkap terlalu cepat. Walau apapun yang terjadi, untuk sementara harus ikut orang yang menawarkan. Gak apa-apa!
Lyra percaya.
Keduanya pun masuk. Interior ruang keren, ya walaupun gak luas. Wuih, ini rumah bagus luar dalam.
"Ha...!!!!"
"Bodoh."
Lyra refleks melempar ponsel saat benda tersebut bergetar. Pada akhirnya Martin menelepon. Gawat, GPS, posisi Lyra pasti diketahui oleh orang tersebut. Sial, kok gak kepikiran dari jauh-jauh hari!?
Lyra menatap nanar ponsel yang tak berbentuk tersebut. Ya iyalah, ia lempar ke lantai. Entah masih bisa dipakai atau tidak, perencanaan kabur gak bagus sih.
"Cepat sembunyi, aku akan urus ponsel kamu dulu. Ini biar udah gak berbentuk barang bukti lho."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com