Pagi menjelang, mata Lyra mengejap lamat-lamat. Tak ada cahaya, semalam Lyra tidak lupa mematikan lampu. Lyra bisa tidur dengan lampu mati ataupun hidup, akan tetapi kalau kesulitan tidur, Lyra akan mematikan lampu. Sejatinya Lyra adalah perempuan fleksibel. Tidak ribet.
Lyra melihat ke samping, tak ada siapapun. Mata Lyra mendapati tempat tidurnya kosong melompong. Mata Lyra melihat ke bawah. Tersirat kekecewaan. "Dia tidak datang." Entah kenapa Lyra mewek. Sejak semalam pintu kamar Lyra sudah tidak dikunci. Ayah dan ibu Lyra tahu Lyra butuh yang yang namanya buang air kecil, sementara itu kamar mandi hanya ada satu terletak di belakang rumah.
Lagipula, kalau Lyra dilarang keluar, Lyra pasti tak akan pergi kecuali situasi mengharuskan hal tersebut terjadi. Kalau Lyra pribadi tak ingin pergi, sih.
"Mungkin di kamar gudang?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com