Tepat setelah ucapan Sharif, lelaki itu kembali bertindak. satu hal yang Gin tahu, perlahan tapi pasti ia mengeratkan tangannya pada leher Sharif saat pemuda itu tersebut meremas puncak dadanya. Setelahnya tahu-tahu Gin sudah tak lagi mengenakan bra hingga Sharif bisa menyusu seperti anak kecil di puncak tersebut.
Agaknya percintaan mereka yang semalam cukup membuat lelaki itu.
"Euungghh Sharif."
Gin melenguh. Permainan Sharif tanpa henti. Hari itu masih terus berlanjut. Lelaki itu punya stamina bagus. Lalu saat Gin terbangun, Sharif masih ingin mempermainkannya. Lelaki itu, sudahlah, Gin kehabisan kalimat. Terlalu bersemangat menggarap tubuh Gin.
"Sharif sekarang masih pagi. Bisa tolong kau berhenti?"
Sharif menatap lurus Gin. Ia langsung berhenti. "Maaf, aku tidak bisa. Semalam kau tidur nyenyak. Tenagamu masih belum pulih?"
Gin hanya diam. Sedetik kemudian Gin pun berucap. "Tidak juga sih. Tapi, tolong beri aku waktu mengambil napas."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com