Starla langsung mencari Denis sesaat setelah sampai di rumahnya, ia bertanya ke Arthur yang menyambutnya dengan hangat, "Denis?"
Arthur menggelengkan kepalanya.
Starla sudah mengira hal ini akan terjadi. Sudah jadi hal yang biasa adiknya sering pulang terlambat dari jam pulang sekolah.
Seperti yang Denis bilang sebelumnya, dia anak yang gaul. Dia sering nongkrong bersama teman-teman dan pacar dia sebelum pulang.
Kebiasaan yang buruk itu membuat kedua orang tua mereka tidak pernah mengijinkan adiknya membawa mobil ke sekolah.
'Biarpun dia nakal, tapi dia mengikuti pelajaran dengan baik.'
Denis bukan pemuda yang jenius, tapi nilai dia tidak buruk juga. Dia tahu kapan waktunya serius, kapan waktunya bermain-main, dia sejak dulu sudah mendeklarasikan padanya bahwa dia ingin menjadi penerus ayah mereka.
Starla tentu saja senang dengan keinginan besar adiknya, dengan itu, ia tidak memikul beban berat ketika kedua orang tuanya akan bertanya apakah ia mau menjalankan bisnis.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com