webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
359 Chs

Chapter 344

Bram terkekeh kecil. "Usia boleh tua, akan tetapi jiwa tetap muda." Di iringi dengan kekehan kecil. Dreena tak henti-hentinya mengulas senyum geli disuguhi sikap suami tercinta yang menurutnya sangat menggelikan.

--

Namanya juga baru saja terlibat ke dalam pertengkaran hebat, wajar apabila saling canggung. Meskipun begitu Calvino tak henti-hentinya menguncikan tatapannya pada wajah cantik, sementara yang ditatap secara intens merasa tidak nyaman sehingga memilih menundukkan wajah.

Dengan penuh keraguan jemari kekar terulur menekan dagu ramping membawa wajah cantik kembali beradu tatap dengannya.

Kini, tatapan keduanya saling mengunci, saling mengungkapkan perasaan meskipun tidak ada satu patah kata pun yang mengiringi pergerakan bibir keduanya.

"Mama, baru saja memberi tahu bahwa kakimu telah diperiksa? Apa saja yang dokter katakan! Maukah kau membaginya dengan Suami-mu ini."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com