"Aku tidak akan pergi dari sini sebelum berbicara dengan calon Istri-ku, Kiara Larasati."
"Tidak ada yang perlu kau bicarakan dengannya."
--
Calvino yang sangat murka langsung meninggikan suara. "Ini adalah urusanku. Jadi, jangan menghalangiku." beriringan dengan langkah kaki meninggalkan sang ayah. Sial, baru beberapa langkah langsung dihentikan oleh suara bariton yang menggelitik pendengaran. Seketika itu juga menghentikan langkah kaki. "Ada apa? Cepat katakan!"
"Jangan menciptakan kekacauan. Mama-mu belum mengetahui bahwa pernikahanmu dengan Nona Kia telah dibatalkan. Hingga detik ini Mama-mu tetap beranggapan bahwa Kiara Larasati calon menantu keluarga Kafeel. Jadi, jangan mencipta kekacauan dengan membuat Mama-mu jatuh sakit. Karena jika hal itu sampai terjadi, aku sendirilah yang akan menggantung mu hidup-hidup, Calvino Luz Kafeel."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com