Calvino tidak langsung menjawab, akan tetapi menghujani Lenata dengan senyum jahat. "Lalu, apa yang Mr. Morgan lakukan di sini, di ruangan ini, dan di larut malam seperti ini, hah? JAWAB!" Bentaknya hingga suara bentakannya terdengar menggaung ke seluruh ruangan.
--
"Memangnya kau fikir apa, huh? Tentu saja menjengukku," ucapnya dengan suara bergetar. Bagaimana pun juga Lenata harus bersikap biasa-biasa saja supaya tidak menimbulkan kecurigaan di benak Calvino.
Sudut bibir kokoh terangkat ke atas. "Apa yang kalian berdua rencanakan di belakangku, katakan!" Nada suaranya terdengar tajam setajam tatapan yang manik coklat lemparkan.
Kalimat yang baru saja menyentak pendengaran telah membuat Lenata terperenyak sehingga membulatkan tatapannya saat itu juga. "Apa maksudmu? Merencanakan apa? Tidak ada yang aku rencanakan bersama, Mr. Morgan. Kedatangannya ke sini adalah murni menjengukku."
"Dan kau fikir aku akan percaya, hah?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com