"Ayo! Semuanya bangun, ini udah jam lima pagi!" teriak wanita berbadan gempal itu dengan toa yang dia bawa. Berjalan mengelilingi setiap tenda yang ada.
Di dalam tenda kecil itu, Ebi mengernyitkan kedua netranya. Duduk sambil menguap lebar, dan kemudian beralih menepuk-nepuk punggung Anya dengan pelan.
"Anya, ayo bangun!" ucapnya dengan suara yang begitu serak.
Ebi membutuhkan tenaga ekstra untuk membangunkan teman setendanya itu. Anya bangun dengan mata yang masih tertutup rapat, mengerjap-ngerjapkan kedua netranya secara perlahan sebelum akhirnya berdeham.
Hembusan napasnya keluar begitu saja, dia masih mengantuk. Semalam tidak biaa tidur, dan itu menjadi masalahnya sekarang.
"Na, ini jam berapa?" tanyanya.
Ebi membuka ponselnya yang tidak mati, "Udah jam lima lewat sepuluh."
Kedua netra Anya terbelalak kaget, dia cepat-cepat membuka semua selimut yang sedang dia pakai. Mencari-cari pakaian baru beserta kantong kecil yang terbuat dari kain berwarna putih.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com