"Itu artinya Kakak bisa menikahi kamu kapan saja tanpa terikat oleh aturan Golden Dragon. Kalau kamu mau kita bisa menikah besok!" ujar Ares dengan santai. Putri langsung bangun dan menegakkan tubuhnya. Ia mendelik menatap Ares sambil membesarkan bola matanya yang indah.
Ares jelas tak takut. Ia makin tersenyum dengan sekilas menggigit bawahnya karena gemas dengan keimutan yang ditampakkan Putri padanya.
"Kok besok!" protes Putri menanggapi dengan begitu serius. Ares masih memasang wajah yang sama.
"Memangnya kenapa? Kalau malam ini gereja masih buka, kita menikah malam ini!" Putri sontak memukul dada Ares meski tak kencang tapi Ares malah pura-pura sakit. Gara-gara itu, Putri jadi ikut panik dan malah balik menggosok tempat yang tadi ia pukuli.
"Sayang, pukulan kamu kuat banget sih. Dada Kakak sampai sakit begini! Mana habis dipukulin orang!" keluh Ares sambil pura-pura mengaduh. Putri jadi meringis dan jadi merasa bersalah.
"Maaf Kak. Putri gak sengaja …"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com