webnovel

The Hidden Smile

Nadia menghembuskan napasnya, lalu berjalan melewati Intan. "Gue denger, lo anak adopsi, ya?" tanya Intan tiba-tiba membuat Nadia seketika terhenti. "Harusnya lo tuh jadi cewek baik-baik! Udah anak adopsi, nggak tau diri pula!" kecamnya lagi. Apakah fakta tentang Nadia yang adalah anak adopsi membuat Intan semakin bersemangat untuk mengecam gadis itu, hari ini? "So, you figured it out, huh?" jawab Nadia ringan sambil memperhatikan raut wajah Intan. "Jadi, itu bener?" tanya Intan menantang. ------------------------------------- Nadia adalah seorang gadis SMA biasa yang mencoba menjalani kehidupannya yang normal dengan menjaga rahasianya dari seluruh dunia. Nadia takut bahwa jika rahasianya terkuak, hal itu akan menyakiti keluarganya, maka itu yang membuatnya dingin pada semua orang. Namun tidak setiap hari semua orang dapat menjalani kehidupan yang mereka mau. Rahasianya sedikit demi sedikit mulai terbongkar oleh orang-orang yang membencinya. Bagaimana Nadia dapat menerima situasi tersebut? -------------------------- Disclaimer : Ini adalah cerita asli tulisan sendiri dan bukan terjemahan.

Weird_Unicorn · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
97 Chs

Nadia #11

Nadia dan keluarganya sedang menikmati sarapan bersama di sabtu pagi yang tenang. Hujan telah mengguyur deras malam hari tadi, jadi semua orang mengharapakan hari ini menjadi hari yang cerah.

Papa sibuk membaca koran untuk mengetahui berita terbaru, David juga membaca berita olah raga sedangkan, mama dan Nadia menikmati sarapan mereka dengan santai.

"Nadia sudah tau pacarnya kak David belom? Namanya Rebecca. Orangnya cantik." tanya Elisabeth tiba-tiba.

David dan Nadia langsung saling berpandangan. "Udah koq. Waktu itu pernah ke sekolah Nadia." Jawab Nadia santai.

"Oh, ya? Trus ketemu sama kamu?" papa ikut bertanya.

"Hm. Ketemu. Trus dia bilang kalo Nadia lebih cantik kalo diliat langsung dari pada di foto." Jawab Nadia lalu tersenyum pada David.

"Trus gimana pendapat kamu?" tanya papa lagi.

"Mm… Terserah kak David sih, kalo menurut Nadia." Katanya lalu mulai berpikir. "Kak Rebecca itu kakaknya ketua kelas Nadia, dia keliatannya nggak begitu suka sama Alex, dan dia bukan tipe Nadia." Lanjutnya lalu mengedipkan matanya pada David.

Papa tertawa di balik korannya mendengar komentar Nadia yang selalu jujur, apapun yang terjadi. Mama malah ikut berpikir.

"Wah, berarti dia harus setidaknya sedikit suka sama Alex, karena Alex juga adeknya David. Dan dia juga mungkin harus sedikit punya kesamaan sama Nadia biar nyambung." Kata mama sambil berpikir.

"No no. kak David, don't take it too serious! Itu cuman pendapat Nadia aja. Semuanya terserah kakak. Lagian yang bakal sama dia kan kakak, bukan Nadia. Nadia fleksibel kok."

"Beneran?" tanya mama menantang. Nadia mengangguk pasti.

"Bagus deh. Soalnya yang mama tau dia bakal ikutan School tour kalian senin besok." Jawab mama santai.

"What?!" Nadia hampir saja tersedak sayuran. "Gimana ceritanya? Bukannya cuman anggota sekolah yang ikutan?" Nadia menatap David penuh pertanyaan.

"Well, itu kan acara jalan-jalan ke Bandung sebelum ujian akhir. Jadi lumayan dong... Guru-guru aja ada yang ngajak anak dan istri. Jadi kenapa dia nggak bisa ikutan?" papa balik bertanya.

"Tapi dia kan cuman kakaknya ketua kelas Nadia." Nadia membantah, tidak terima.

"Jangan lupa, dia pacar kakak kamu." Sahut mama santai.

Nadia bengong menatap kakaknya yang tersenyum penuh kemenangan yang kemudian mengedipkan mata padanya.

Setelah makan siang. Alex datang ke rumah Nadia dan membangkitkan kembali moodnya yang hampir hilang karena percakapan pagi tadi. Keduanya berjalan-jalan, kemudian Nadia memutuskan untuk memberitahu kabar yang ia dengar pagi tadi pada Alex saat mereka sedang makan es krim. Hal itu bukan hal buruk bagi Alex.

Alex sama seperti Nadia. Tidak peduli jika ada orang yang tidak menyukainya. Namun Alex puas menertawakan Nadia, karena Nadia akan semakin dekat dengan Rebecca.

Kak David adalah wali kelas Nadia yang otomatis akan ikut bersama bus yang ditumpangi Nadia. jika Rebecca ikut, berarti dia akan berada di dalam bisa yang sama dengan David, Nadia, dan jangan lupa, Steven.

Nadia yang mencoba menikmati akhir pekannya bersama Alex berubah kesal dengan tingkah Alex yang menertawakannya. Tapi akhirnya ia tidak mempedulikan hal itu lagi. Selama Rebecca selelu menempel pada kakaknya, dia tidak perlu khawatir didekati oleh gadis itu.

DON'T FORGET TO LEAVE A TRACE PLEASE...

so be kind to COMMENT AND VOTE

p.s* your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

Weird_Unicorncreators' thoughts