Rin dan Liza menatap dengan fokus gelas anggur tersebut dengan tatapan mata mereka yang semakin berkilau-kilau ingin meminum air tersebut.
Haps!~
Gerak Rin yang langsung mengambil gelas tersebut dengan cepat.
Melihat respon Rin yang langsung mengambil gelas tersebut, Liza pun langsung menarik kembali gelas tersebut dari genggaman Rin.
"Bukannya master tadi menyuruh untuk berbagi!?" Ucap Liza yang masih terus menarik.
"Eh...?~ Bukannya kau lebih menyarankan coffie..? Jadi tidak perlu repot-repot untuk meminum minuman yang ku buat ini.." Ejek Rin.
"Berisik!!!" Ucap kesal Liza yang langsung merampas gelas tersebut, dan langsung meminumnya.
Glukuk~ glukuk~
"Bukannya kau saja yang ingin meminum air bekas master..." Ucap Liza yang terus meminum.
"Oy! Jangan di habiskan!" Seru Rin yang langsung menarik gelasnya.
Melihat isi gelas tersebut telah setengah, Rin pun dengan cepat langsung menghabiskannya.
Hek!~
Terdengar Suara cegukan keras mereka berdua yang telah menghabiskan minuman tersebut.
"Bukannya ini sama saja dengan ciuman tidak langsung...?" Ucap Rin yang melantur gara-gara mabuk.
"Ehh!?? Berarti aku yang di ciuman master pertama...? Karna aku terlebih dahulu meminumnya..." Ucap Liza juga dalam keadaan mabuk.
"No! No! No! Kau tadi salah tempat menaruh bibirnya ketika menyentuh gelas, jadi tidak sah."
"Apa maksudmu!!"
"Jadi maksudnya yang mencium master pertama adalah aku!~" Ucap Rin penuh percaya diri.
Mendengar perkataan Rin, Liza pun dengan tanggap langsung memukul Rin. "Ei! Apa maksudmu!!" Ucap Rin yang terkejut dan langsung membalas juga pukulannya.
"Aku adalah yang mengambil ciuman pertama master!!" Bentak Rin ke Liza yang sedang saling memukul.
*Bluk! Bluk!
Suara aduh pukul mereka berdua.
"Ha..ha.." Desin suara Liza yang kecapean.
"Ohya, Master kemana?" Tanya Rin.
"Bukankah Master bilang ingin mandi?"
"Benarkah!!??"
"Emang kenapa dengan Master?"
"Sungguh, kita telah gagal menjadi pelayan.." Ucap Rin yang langsung melepaskan genggamannya ke Liza.
"Hem.. Pasti kau ingin menbodohi ku lagi." Gerutu Liza yang tidak percaya.
"Seorang pelayan itu wajib untuk membersihkan punggung tuannya."
"Benarkah seperti itu!" Ujar liza yang kaget mendengar penjelasan Rin.
"Memang anak kecil kebanyakan tidak tau tentang kegiatan orang dewasa~" Ucap Rin penuh percaya diri.
"Bukankah sudah kubilang bahwa kita seumuran!?"
"Etho..eto.." Ehem~ "maksud aku..... yap, master! Master! Yang masih anak kecil. Tentu saja kita sudah dewasa.." Ucap ngeles rin.
"Apa itu benar..?"
"Yosh!!! Mari kita langsung ke kamar master untuk membersihkan punggungnya" Seru Rin yang langsung mengangkat tangannya.
-----
"Tak kusangka setiap kamar di guild base ini terdapat kamar mandi sendiri...." Ujar Darktwofire yang bersantai di dalam bak mandi tersebut.
Di lain sisi Rin dan Liza masih berdiri di depan pintu kamar Darktwofire. "Ayo kita langsung masuk saja liza!" Seru Rin yang telah lama berdiri di depan pintu kamar.
"Eh!!?? Apakah tidak apa-apa jika kita langsung masuk saja ke kamar master!?"
"Apa yang kau tanyakan!! Sudah jelas pasti master telah menunggu kita! Apakah kau ingin membuat master kecewa karna kita telah gagal menjalankan tugas kita!" Ucap keras Rin yang mencoba menjelaskan kepada Liza.
"Ta...tapi..." Ujar Liza yang masih ragu dengan penjelasan Rin.
"Sudahlah..." Ucap Rin sembari mendorong pintu kamar tersebut. Terliat Liza masih saja gugup dengan apa yang telah Rin perbuat.
"Ah..... memang sangat nikmat ketika berendamkan tubuh di air hangat seperti ini...." Seru Darktwofire yang masih bersantai di dalam bak tersebut.
!!!!!
Reflek Darktwofire yang langsung melihat ke arah pintu kamar mandi tersebut.
"Ada orang yang masuk!!??" Dengan cepat Darktwofire pun langsung berdiri mendengar suara pintu kamarnya terbuka.
"Siapa disana!!!??" Tanya keras Darktwofire sembari langsung memunculkan palunya.
"Maaf... maaf, master. Ini kami, Rin dan Liza..."
"Iya, ini kami master..."
"Oh... ternyata kalian...." Ucap Lega darktwofire yang mengetaui ternyata Rin dan Liza di balik pintu kamar mandi tersebut. "Jadi untuk apa kalian kemari?" Tanya Darktwofire.
"Sungguh... sungguh... Maaf, master. Pasti master telah kecewa karna kami datang terlambat."
"Datang terlambat? Apa maksud kalian?"
"Kami telah gagal. Karna kami telah lupa menjalankan tugas wajib kami sebagai seorang pelayan..."
"Tugas...?"
"Iya, Master. Sudah sewajibnya tugas seorang pelayan seperti kami ini membersihkan punggung tuannya Disaat dia mandi."
"HA!? EMANG ITU BUDAYA SIAPA!?" Ucap Darktwofire dalam hati yang terkejut mendengar penjelasan Rin.
"Mohon maaf jika kami datang terlambat master...." Ucap Liza yang langsung membalas penjelasan Rin.
Ehem~
"Tenang saja, Kalian tidak perlu melakukannya. Aku bisa membersihkan sendiri."
"Apakah master marah karna kami datang terlambat.....?"
"Tidak, tidak. Aku tidak marah."
"Berarti master kecewa dengan kami?"
"Astaga.... Liza, Rin. Kalian tidak perlu melakukannya, Aku bisa sendiri."
"Jika master tidak marah atau kecewa, kenapa kami tidak boleh melakukannya.....? Lagipula itu adalah kewajiban kami sebagai pelayan membersihkan punggung tuannya."
DarkTwoFire yang hanya kebingungan mendengarkan celotehan Rin pun, mau tak mau mengizinkan mereka untuk masuk.
"Yah sudah.... Jika itu memang keinginan kalian.... Tapi ingat!!! Kalian boleh menggosok punggungku sebentar saja, biar aku sendiri yang membersihkan sisahnya."
"Siap Master!" Seru tegas Rin dan Liza. Mereka pun langsung perlahan masuk ke dalam kamar mandi tersebut, yang dimana di dalamnya Darktwofire masih belum selesai.
"Kami masuk master..."
Rin dan Liza pun telah masuk di ruangan tersebut, Darktwofire hanya kebingungan melihat mereka berdua tepat berada di depannya.
"Jadi aku harus bagaimana?" Tanya Darktwofire.
"Master cukup duduk dan diam saja, biarkan kami yang menggosok punggung master."
"Begini..?" Tanya Darktwofire yang langsung mencoba duduk setelah mendengar ucapan Rin.
"Iya Benar seperti itu master..."
Creettttt~
"Oi Rin!!!! Apa yang kau lakukan!!!" Bisik Liza ke Rin yang terkejut melihat Rin yang langsung membuka baju pelayannya.
"Apakah kau masih memakai baju ketika berada disini!? Kita ini mau menggosok punggung master menggunakan sabun dan air, sudah jelas harus melepaskan pakaian kita." Bisik kembali Rin ke Liza.
Bersambung...