webnovel

Sinar TaraEncen

Meredupnya sinar TaraEncen membuat pertanyaan besar untuk para penjaga bumi,

ditambah lagi energi dari Zora yang semakin mendekat dengan bertambahnya hari.

Ting!... Pintu lift terbuka dengan Hanna yang berada di dalamnya, "oke...aku kembali lagi ke tempat ini, aku harap aku tidak menemukan atau mengalami hal-hal aneh lagi".

Hanna berjalan dengan perlahan menuju ruangan yang ia datangi kemarin. Perasaan ingin tahu membuatnya memiliki keberanian untuk kembali lagi demi mengetahui rahasia dari sahabat-sahabatnya itu.

Di sisi lain Leo yang sangat ingin tahu pun langsung bertanya.

"Ada apa Della?, kenapa kau memanggil kami dengan tiba-tiba?" tanya Leo,

"ya, aku ingin memberitahu kalian jika TaraEncen mulai berhenti bersinar" jawab Della,

"jadi apa maksudnya itu, Della?" tanya Leo lagi,"itu berarti kekuatan terakhir telah keluar darinya", "maksudmu EncenFilla?" kata Thira, "ya, benar sekali".

Hal itu tentu saja membuat semuanya terkejut tak terkecuali Leo.

"Tidak mungkin. Di antara kami belum ada yang mendapatakanya, lagi pula sinar TaraEncen masih sedikit bersinar, mungkin dia ingin meredup sejenak" ucap Leo tak percaya. "Hah..Kamu pikir TaraEncen semalas dirimu, sehingga dia bisa libur untuk beberapa waktu" sindir Thira.

"Sinar TaraEncen memang masih sedikit bersinar tapi sudah tak secerah sebelumnya. Tugas TaraEncen adalah memberikan semua encen (kekuatan) kepada orang yang layak mendapatakanya, TaraEncen tidak akan meredup atau berhenti bersinar jika tugasnya belum selesai. Jika kekuatan terakhir sudah di berikan maka dia akan berhenti bersinar, tapi jika hanya meredup berarti masih ada tugas yang harus di selesaikan, tapi tugas itu tidak lagi memiliki energi seperti kekuatan" jelas Della.

"Jadi kesimpulannya EncenFilla sudah di berikan kepada seseorang" ujar Kayla,

"tapi siapa orang itu?" tanya Dirga, "itu yang masih menjadi pertanyaan" ujar Della "pertanyaan besar yang harus segera di pecahkan" "bagimana memecahkannya, Della?" tanya Leo,

"dengan menggunakan akal kita, berfikir"

"Aku paling bosan berfikir, tidak bisakah langsung saja mencari tahu tanpa berfikir?" gumam Leo dengan hati gelisah tentang Encenfilla itu.

Mereka berfikir, mencari tahu tapi tetap tidak ada hasil, begitu pula dengan Hanna yang baru saja sampai di balik pintu tempat para penjaga bumi berada.

"Untung saja aku mendengar suara orang itu lagi (Della) jadi aku bisa menemukan mereka, ternyata bener duganku mereka berada di sini lagi, di depan benda aneh itu lagi" gumam Hanna sambil mendengarkan pembicaran mereka yang telah ia dengar dari kejauhan.

Mereka tidak bisa merasakan EncenFilla yang berada di dekat mereka karena Hanna belum menggunakan kekuatan itu dengan hatinya, atau kekuatan yang dialaminya bukan lah dia yang melakukanya, tetapi itu adalah EncenFilla yang masih beradaptasi dengan tubuhnya.

''Kemarin aku melihat mereka di sini dan mengalami hal aneh itu juga di sini, dan sekarang mereka di sini lagi, untuk apa" gumam Hanna dalam hati.

Leo yang sangat ingin mendapatkan EncenFilla itu pun tidak tinggal diam walaupun dia sudah memiliki encennya sendiri. Dia belum bisa menerima jika EncenFilla sudah dimiliki oleh orang lain yang bahkan dia sendiri belum tahu siapa orangnya.

"Kita harus bagaimana sekarang, Della?. Bagaimana jika EncenFilla itu jatuh ke tangan yang salah?" tanya Leo.

"Tidak mungkin jika EncenFilla jatuh ke tangan yang salah. Dan yang harus kita lakukan sekarang adalah mencari tahu siapa orangnya", "dan kita akan memiliki kapten yang sebenarnya" sambung Thira yang bermaksud mengingatkan Leo sambil memandang dingin wajahnya.

Mendengar hal itu membuat tangan Leo tidak bisa berhenti berkeringat memikirkan tentang EncenFilla itu, dan tidak berhenti mengacukan ulang pertanyaan kepada Della yang saat itu juga Hanna sudah berada di balik dinding dan mendengar apa yang telah mereka bicarakan.

"Mungkin cahayanya hanya meredup untuk beberapa saat saja dan akan kembali bersinar, dan EncenFillla masih berada di dalam TaraEncen" tanya ulang Leo.

"Bukankah sudan di jelaskan, tidak mungkin itu terjadi, Leo. Lagi pula jika memang EncenFilla sudah di berikan apa masalahnya denganmu?" ujar Thira dengan nada kesal, "sudah diam, Thira" kata Kayla.

"Thira benar,Leo. Itu tidak mungkin terjadi, dan jika sinarnya meredup di hari ini berarti TaraEncen melepaskan EncenFilla....Kemarin?" kata Dirga, "tunggu!!...Dirga benar, TaraEncen akan meredup setelah 24 jam tanpa kekuatan" lanjut Della,

"apa kemarin!?....Bukankah saat kita pergi itu masih bersinar" bilang Sion dengan heran.

"Iya itu benar, Della. lalu bagaimana mungkin itu terjadi?" ujar Leo.

Hanna merenungkan apa yang di katakan Sion dan Leo sambil mendengarkan jawaban dari Della yang membuatnya lebih terkejut namun sedikit bingung.

"Kamu benar, Sion. Jika saat kita meninggalkan markas dengan TaraEncen yang masih bersinar dan saat kita kembali itu sedikit meredup berarti itu terjadi saat kita baru saja pergi" jelas Della.

Mendengar hal itu Hanna merenung, "bukan kah benda itu bersinar saat aku ambil ?, dan apa itu kekuatan EncenFilla?, dan apa pentingnya itu bagi mereka? ", dia mulai berfikir dan bertanya - tanya.

Teka-teki yang masih berputar-putar di pikirannya membutuhkan jawaban yang jelas dari nara sumbernya sendiri, dan dia pasti akan mendapatkan jawaban yang tepat dan jelas.

Matahari pun sudah bergeser ke arah barat, berjam-jam para penjaga bumi berusaha mencari jawaban tetapi renungan mereka tetap saja tidak memberikan hasil, hanya saja mereka sudah mendapat sedikit titik terang jika sang EncenFilla telah datang di hari sebelumnya.

"Mungkin kita akan kembali berkumpul kembali nanti, sudah cukup untuk hari ini kalian bisa pulang dan beristirahat sekarang" ujar Della mengakhiri perjumpaan mereka.

Semua penjaga bumi pergi meninggalakn ruangan dan Hanna yang masih bersembunyi di sekitar ruangan itu, hanya tersisa Leo, Sion, Kayla dan Thira yang masih berada di situ.

"Mari kita pulang" ajak Sion, "apakah kita akan menemui Hanna sore ini ?" "apa kamu yakin, Kay ingin meminta maaf lagi dan kita akan mengecewakannya lagi, hari-hari ini banyak sekali yang harus di lakukan aku tidak yakin kita bisa seperti dulu lagi" kata Thira,

"kita akan mengecewakan dia lagi atau tidak dia tetaplah sahabat kita" ujar Kayla.

Hanna yang berniat ingin meninggalkan tempat itu lebih cepat menjadi terdiam saat mendengar ucapan Kayla. Ternyata selama ini di balik sikap aneh mereka tetaplah sahabatnya yang dulu dia kenal.

"Ternyata mereka masih mengingat aku, aku sudah salah mengira dan berprasangka buruk, maafkan aku" gumam hatinya sambil tersenyum manis.

"Leo kamu tidak ingin pulang?" tanya Kayla, "bagaimana aku bisa pulang aku bahkan belum mendapat jawaban yang tepat" jawab Leo

"Sudahlah, Leo biarkan saja waktu yang akan memberi tahu" "bagaimana kamu bisa bilang begitu, Kay?. Aku harus tau siapa yang sudah mengambil EncenFilla" ujar Leo dengan nada kesal,

"bukan mengambil tapi di berikan, tidak ada seorang pun yang bisa mengambil EncenFilla jika bukan karena di berikan" tegas Kayla.

" Yaa..benar tidak ada seorang pun selain aku yang akan mendapatkan itu" kata Leo sambil memandang TaraEncen dan berjalan pergi.

Setelah ruangan itu kosong Hanna pun berjalan pergi namun cahaya TaraEncen kembali bersinar terang sehingga membuat Hanna menghentikan langkahnya, lagi-lagi cahaya itu mengundang Hanna untuk mendekatinya lagi.