webnovel

Sesuatu yang harus di lindungi

Dan seperti itulah aku, di hidupkan kembali di dunia lain.

Hal pertama yg kulihat adalah, tangan kecil yang aku punya, dan juga interior-interior rumah ini, yang terlihat sama persis, seperti di dunia ku sebelum nya.

Kursi yg mempunyai empat kaki dan terbuat dari kayu, dan juga kasur yang ku tiduri, bahannya sangat mirip dengan bulu domba.

Saat sedang melihat-lihat tiba-tiba ada laki-laki dan perempuan masuk ke ruanganku.

Sepertinya mereka berdua adalah orang tuaku.

"Lihat sayang ! seperti nya dia sudah bangun." Ucap seorang wanita berambut hitam terurai dan berwajah oval, dengan wajah yg sangat gembira kepada pria di sampingnya yang sangat mirip om om.

"sungguh ?" pria yg terlihat seperti om om itu langsung menghampiriku dan mengangkat diriku dengan sangat tinggi, mungkin sekitar 235cm sambil berputar.

'Sial, ayah....kau terlalu bersemangat!'

Aku merasa akan muntah

Karena goncangan yg di berikan pada tubuh mungil ku.

Blerghhhhh.....

Itu tepat mengenai kepala ayahku.

"Ahh!!" ayahku yg tertunduk dengan bekas muntahan yang menetes perlahan dari wajahnya...

Begitulah hari pertama yang sedikit buruk tapi juga memuaskan setelah reinkarnasi-ku.

Seminggu kemudian setelah reinkarnasi ku...

"Aaaaa," suara ibuku yang sedang memberiku makan.

Aku yang sedang duduk di depannya .

Dan menghampiri sendok yg di sodorkan ibuku.

"Ammm..."

"Ahh, anakku sangat pintar, dan mengemaskan" dia tersenyum kepadaku, seperti nya ibuku merasa puas, karena aku makan sangat banyak.

Ya, bagaimanapun aku harus cepat tumbuh besar,

tentu saja itu semua untuk bisa mempelajari sihir yang selalu ku impikan.

Juga, Sepertinya, kebanyakan orang di dunia mempunyai sihir secara alami setelah mereka lahir, walaupun tidak semua nya bisa mengendalikan nya kecuali dengan latihan yang intens atau keluarga yang mendukung.

Aku juga cukup terkejut saat tahu kalau ibuku ternyata adalah seorang magician yang bisa menggunakan sihir, sedangkan ayahku seorang pendekar pedang.

"Daniel, makananmu sudah habis bukan, buka mulutmu lagi...aaaa"

"Ammm"

*****

Ya, mungkin itu terjadi sekitar 3 hari lalu.

Seorang pria paruh baya, berlari dengan tergesa-gesa kerumah ku untuk meminta bantuan, akibat serangan beruang hitam yg terjadi di pinggir sungai dekat dengan desa tempat Kami tinggal.

Dia berkata ada dua orang petualang yang mati, akibat di terkam beruang tersebut. Guild petulang juga tidak bisa diam saja karna salah satu anggotanya mati, akhirnya mengutus petualang terdekat untuk membunuh beruang tersebut.

Tapi karena petualang yang datang hanya ada sedikit, mereka meminta tolong pada ayahku, yang ahli dalam berpedang untuk ikut serta dalam penaklukan.

Ayahku yang menunduk sejenak, sedang memikirkan dia akan ikut atau tidak dalam penaklukan.

Tapi saat dia menatap aku dan ibu dia mulai tersenyum dan mengelus atas kepala ibu dan aku, dan berkata.

"Aku akan ikut dalam penaklukan ini,"

"bagaimanapun, aku memiliki istri dan anak di sini akan merepotkan kalau beruang itu membuat kerusuhan di desa."

"Sayang," Ibuku yang menatap dengan dengan sangat dalam kepada ayah.

"tenanglah, aku pasti akan kembali" ungkap ayahku sambil tersenyum untuk menenangkan ibu.

"Aku...., aku juga akan ikut dengan mu."

"Hah, apa yang kamu katakan ? kamu tidak boleh, kamu harus menjaga anak kita!" ungkap ayah dengan nada tegas.

"T-tapi, aku juga bisa bertarung." Suara ibuku dengan sedikit bergetar

" Sayang tenanglah, kamu juga pasti tahu bukan kalau aku ini lumayan kuat, aku pasti akan kembali dengan selamat, Aku janji !"

"kalau begitu, kembalilah, kalau kau sampai mati dan meninggalkan ku dan daniel, aku akan tak akan memaafkanmu"

Setelah mengatakan itu, ibu hanya bisa terdiam dan percaya padanya.

Enjoy.

DaoistMQKCzHcreators' thoughts