( Hotel Cardigann, London, Britania Raya )
[ 25 November 2096, 08 : 00 Am ]
Saat ini disebuah kamar hotel VIP, di hotel Cardigann, London, Hauver dan Alice sedang sarapan berdua di ruang makan.
" Jadi kau akan menemui orang itu hari ini ? " Kata Alice sambil memotong steaknya.
" Um, Aku akan pergi ke WPO pusat sehabis sarapan ini. " Jawab Hauver.
" Begitu ya, kalau begitu aku ingin memperingatkanmu sesuatu. " Kata Alice, pandangannya berubah serius.
" Apa itu ? " Kata Hauver sambil memasakukkan Handpone dan Headsetnya ke Handbag hitam miliknya, saat ini Hauver memakai Jas WPOnya dan dia memegang tas koper hitam kecil ditangan kanannya.
Tas ini berisi foto-foto rahasia dan bukti ketidakadaan Artifact. Sehingga menjadi alasan yang cukup dikerahkannya bantuan WPO pusat ke Roma.
" Ketua WPO pusat adalah salh satu orang terkuat yang masoh tersisa di dunia, dan juga ia dijuluki Abadi karena tidak ada yang mengetahui umur aktualnya, jadi hati-hati " Kata Alice dengan tatapan serius.
" Heh Abadi ? Persetan dengan mereka, Abadi itu hanyalah istilah untuk korbanku yang absolut. " Kata Hauver dengan Arogansi yang jelas, yang membuat Alice mengerutkan kening.
' Seharusnya dia bukan tipe orang yang menyombongkan diri tanpa dasar, pasti ada sesuatu kenapa dia tertawa mengejek setelah aku menagatakan Abadi. ' Pikir Alice dan Hauver sudah pergi dan bayangannya sudah tidak ada.
' Dia tipe pria yang aku paling sukai, namun tidak pernah bisa ku kendalikan, huffft ' Pikir Alice sambil memegang pelipisnya karena sedang mengalami pertentangan pikiran.
------------------
( Kantor WPO pusat, Manchester, Britania Raya )
[ 25 November 2096, 09:15 ]
Kantor WPO pusat adalah gedung pencakar langit super tinggi, yang merupakan salah satu dari 3 konstruksi tertinggi di dunia, dibangun menggunakan orahilcum, menjadikannya salah satu konstruksi paling mahal dan paling kokoh.
Saat ini Hauver yang memegang koper ditangannya sedang terlihat masuk ke pintu masuk, dan berhenti di meja resepsionis.
" Aku Hauver dari WPO cabang Roma, aku ingin membuat audiensi khusus dengan Ketua Besar WPO. " Ucap Hauver kepada petugas resepsionis wanita itu.
" Itu, maaf tuan tapi saat ini beliau sedang sibuk, jadi tidak bisa menemui siapapun. " Jawab Resepsionis itu.
' Suduh Kuduga, tapi jika aku mengeluarkan auraku, orang itu pasti akan muncul kan '
Pikir Hauver lalu tiba-tiba aura emas datang dari tubuh Hauver dan berkecamuk diseluruh ruangan, tidak seluruh gedung dan semua orang merasakannya, kematian mereka.
Saat Hauver masih diam dan mengendalikan auranya agar tidak membunuh orang, dia hanya ingin memunculkannya daja, lalu ada seseorang tiba tiba berada disampingnya menodorkan sebuah kartu dilehernya.
" Akhirnya muncul juga, Edward Buckingham " Ucap Hauver, dia sudah menerima data secukupnya yang Julius sisipkan di koper yang ia berikan.
Ketua WPO Edward Buckingham, adalah soerang pria yang berpenampilan 20an, memiliki rambut keriting berwarna platinum pucat dan kulit yang lebih pucat, hampir mendekat ke putih, Edward juga mengenakan Kacamat berlensa bundar yang menghalangi orang untuk melihat mata sejatinya, ia memakai pakaian unik berwarna kesuluruhan hijau, mengenakan fedora hijau dan Baju Pump Hazar dengan celana yang senada, dia kelihatan seperti bangsawan inggris masa lampau.
" Itu tidak sopan lho~, mengancam tuan rumah di rumahnya sendiri " Ucap Edward dengan senyuman, lalu ia sedikit menggeserkan katu yang ada di leher Hauver mendekat ke kulitnya dan terbentuk goresan, lalu darah mengalir dari situ, Hauver masih diam namun Edward kembali berbicara.
" Aku bisa membunuhmu kapan saja aku mau." Senyum Edward menghilang digantikan dengan tatapan serius dan aura dengan niat membunuh mengerikan yang bahkan dapat membuat Hauver berkeringat.
" Maafkan aku karena sudah mengeluarkan aura dan menekan anggotamu tuan Edward, perkenalkan namaku adalah Hauver, aku adalah anggota WPO Cabang Roma, datang kesini untuk menemuimi karena alasan yang penting. " Ucap Hauver sambil sedikit membungkuk.
" Hoo~, mengalihkan topik pembicaraan, masalah kita berdua belum selesai lho. " Kata Edward, namun sudah menghilangkan niat membunuhnya.
" Aku akan mengganti apapun kerusakan ataupun luka dipihakmu asal kau mendengarkan aku terlebih dahulu, empat mata. " Ucap Hauver dengan tatapan serius.
Edward yang melihat itu mengerti dan menghela nafas, lalu ia menyuruh kembali seluruh anggotanya untuk bekerja.
" Ayo ikuti aku keruanganku, kita akan membicarakan 'Topik Penting' yang kau maksud itu dengan privasi disana. " Kata Edward, lalu ia mengambil langkah dan Hauver mengikuti dibelakangnya.
--------------------
( Ruangan Ketua, Gedung WPO Pusat, Manchester, Britania Raya. )
[ 25 November 2096, 09 :25 ]
" Ini adalah ruangan kedap suara, dan tidak ada kamera pengintai ataupun prnyadap suara, disini kita bisa membicarakannya, jadi apa yang ingin kau bicarakan denganku ? " Tanya Edward lalu ia duduk di kursi utama, yang terlihat sebagai tempat ia bekerja.
" Kau pasti sudah mendengar tentang Peristiwa di Roma kan . " Ujar Hauver.
" Tentu saja aku sudah mendengar itu dari asistenku, aku turut berduka atas kejadian itu, jadi ada apa dengan peristiwa itu ? Jika itu masalah bantuan, aku sudah mengirimkannya kepada Dulio. " Ucap Edward.
" Tidak, bukan tentang itu. " Sangkal Hauver.
" Lalu apa ? " Tanya Edward sambil menuangkan sebotol wine merah ke gelas.
" Kau tahu Artifact kan ? " Dibalas oleh pertanyaan dari Hauver.
Mendengar kata itu, Edward yang sudah siap meminum gelasnya berhenti sejenak, lalu ia melanjutkan meminum gelas itu, setelah seteguk ia kembali menaruh gelas wine ke meja dan menatap mata Hauver dengan mata tak terlihatnya.
" Sepertinya Dulio dan Julius begitu percaya denganmu. " Ucap Edward dengan nada sedikit mengejek.
" Kurasa seperti itu. " Jawab Hauver singkat.
" Lalu ada apa dengan Artifact ini ? " Kata Edward saat dia memegang gelas winenya dan sedikit menggerak gerakannya.
" Itu hilang dicuri " Kata Hauver secara langsung dan lugas.
* CLANG *
Setelah itu terdengar suara gelas pecah, gelas ditangan Edward telah pecah berkeping keping, wine didalamnya sudah tumpah ke karpet merah dilantai ruangannya, namun tidak ada darah sedikitpun di tangan Edward, itu adalah sebuah tanda bahwa tubuhnya sudah mencapai kekuatan yang tinggi.
" Ulangi perkataanmu sekali lagi dengan jelas ! " Tatapan Edward menjadi tajam dan sangat serius, walaupun matanya tak terlihat, namun jejak kemarahan tercetak diwajah pucatnya.
" Kubilang, Artifact milik Roma hilang dicuri, array pelindung hancur total." Tegas Hauver.
" Bagaimana bisa, itu seharusnya dilengkapi kekuatan magis kekacauan milik Julis, aku sudah melihat sendiri pembangunan array pelindung dibawah istana kekerajaan romawi modern, bahkan untukku menembus penghalang iu adalah mustahil !!! " Edward tidak percaya bahwa Artifact di Roma telah dicuri, dan itu dengan keadaan array hancur ?, itu hal yang sangat gila, energi macam apa yang bisa menghancurkan energi primordial.
" Energi Kehancuran ." Gumam Edward, Hauver yang mendengar itu menganggukan kepalanya tanda konfirmasi.
" 90 % kemungkinan adalah itu, kemungkinannya bahwa ada seseorang dari kelompok musuh yang menjarah Artifact memegang Phantasm dengan Konsep kehancuran, dan itu sangat berbahaya. " Ujar Hauver.
" Jadi apa yang harus kita lakukan, kita tidak tahu Artifact mana yang akan dicuri selanjutnya. " Kata Edward sambil memegang dagunya.
" Tidak, aku sudah tahu dimana mereka selanjutnya akan beraksi. " Kata Hauver.
" Eh ? Dimana ? Dan juga kau bilang mereka, darimana kau tahu bahwa keberadaan mereka itu jamak ? " Edward bingung dan curiga, bagaimana Hauver bisa tahu dimana mereka akan muncul selanjutnya, dan juga apa itu mereka atau dia, Edward masih belum tahu itu jamak atau tunggal.
" Tentu saja mereka akan jamak, karena strategi mereka adalah menggunakan umpan, dan yang lain mengambil Artifact, itulah strategi mereka saat melancarkan rencanya di Roma, dan untuk pertanyaan dimana mereka akan muncul, itu adalah, London, Britania Raya, Istana Victoria, Pesta Ualng tahun Pangeran Mahkota Britania Raya." Ucap Hauver.
Yang membuat Edward kaget bukan main, dia sama sekali tidak tahu jika orang-orang berbahaya itu akan muncul didaerahnya, tapi dia masih membutuhkan bukti.
" Darimana kau tahu, bahwa mereka akan menyerang kesini selanjutnya ?" Tanya Edward.
" Yang pertama adalah, itu karena Romawi dekat dengan Britania, dan yang kedua, aku sudah merasakan kehadiran mereka beberapa hari yang lalu. " Kata Hauver.
" Jika begitu, kita harus memperkuat keamanan, dan mengerahlan personel penjagaan. " Ucap Edward yang hendak berdiri namun dihentikan oleh perkataan Hauver.
" Tidak itu malah akan membuat banyak korban berjatuhan, saat ini kita membutuhkan kualitas bukan kuantitas, cukup kirim orang-orang terkuatmu saja, dan dengarkan rencana yang sudah kususun, bagaimana ? " Tanya Hauver.
Edward sempat ragu, namun dia tahu jika tidak ada lagi waktu untuk hal itu, pesta ulang tahun akan dilaksanakan besok, jadi mulai dari sekarang rencananya harus didiskusikan, jadi Edward hanya setuju atas penawaran Hauver.
" Aku setuju, jadi apa rencananya. " Tanya Edward setelah menyetujui bahwa ia akan mengikuti rencana Hauver.
" Pertama tolong kumpulkan orang-orang terkuatmu dan yang paling dapar dipercaya, datang keruanan ini dan mendiskusikan masalah ini. " Ucap Hauver.
Edward mengangguk lalu keluar dari ruangan untuk menghubungi anggota anggota terkuatnya.
Hauver yang melihat Edward keluar juga menelpon satu satunya rekannya di sini.
" Alice apa kau sedang sibuk sekarang ? " Tanya Hauver kepada Alice lewat telepon.
"( Apapun untuk Hauverku )" Jawab Alice dengan nada sensual, namun wajah Hauver tidak berubah, dan melanjutkan rencananya.
" Kalau begitu, datanglah ke kantor WPO pusat, kita akan mendiskusikan rencananya bersama pihak Pusat. "