webnovel

Chapter 6 Langkah yang dibuat

Setelah wali kelas kami menjelaskan tentang semua peraturan tentang kompetisi antar kelas ini.

Bel istirahat berbunyi.

"Kringg.Kringg!!!.

Bunyi Bel dari sekolah itu.

Setelah itu hampir semua siswa siswi yang ada di kelas membubarkan dirinya dari kelas.... Kecuali aku dan saudara saudaraku serta beberapa siswa-siswi.

Alasan kenapa aku tidak ikut pergi dari kelas.... Karena diriku tidak perlu melakukan hal itu... Soalnya aku sudah membuat makan siang ku sendiri.

Lalu untuk saudara saudaraku... Aku tidak tau kenapa mereka masih ada dikelas tapi aku yakin sebentar lagi juga mereka akan pergi dari kelas untuk menuju ke kantin.

Kenapa aku yakin dengan apa yang aku katakan itu??.. Itu adalah hal yang biasa bagiku karena mereka juga dibesarkan di ruangan yang sama denganku.... Bagaimana pun juga Tulus tidak suka untuk menahan lapar di perutnya.

Sedangkan untuk beberapa siswa siswi yang dikelas mereka saat ini sedang sibuk dengan HP serta mereka saling mengobrol satu sama llai.

Sambil mengeluarkan bekal yang aku buat... Aku melihat ke sekeliling kelas dan saat aku ingin membuka bekalku... Tulus menghampiri ku dan berbicara kepadaku.

"Mar.. Bisakah kamu nanti menemani ke suatu tempat.

Dia mengatakan itu dengan wajah seriusnya.

Berbeda dari tulus yang biasanya... Nampaknya dia ingin berbicara denganku secara serius.

Aku paham apa yang ingin dia bicarakan... Jadi aku tidak akan membahas hal yang penting itu di kelas.

"Baiklah nanti aku akan menemanimu.... Bareng dengan Alip dan Daniel ya.

Aku berbicara kepada tulus.

"Ok.

Jawab tulus.

Mendengar nama mereka berdua disebutkan. Daniel dan Alip pun segera menghampiri kami.

Setelah itu Alip dan Daniel langsung melihat wajah tulus dan segera mengerti dari wajah yang dibuat dari tulus.

"Kebetulan nanti waktuku sedang kosong... Jadi aku akan menemanimu juga lus.

Alip berbicara kepada tulus.

"Terimakasih saudaraku.

Tulus menjawab.

"Kalau aku.... Maaf ya nampaknya aku tidak bisa hari ini.... Soalnya aku ingin mencoba game konsol yang waktu hari minggu kita beli bareng.

Daniel berbicara.

"Baiklah Tidak masalah.... Tapi setelah kami selesai apakah kami boleh ke kamar asramamu untuk bermain game konsol tersebut.

Tulus berbicara kepada Daniel.

"Tentu saja.

"Yosh kalau begitu... Aku menantikan game apa yang akan kita mainkan ya niel.

"Oke.

Nampaknya mereka berdua sudah berada di dunia mereka sendiri... Sedangkan aku dan alip hanya mendengarkan saja.

"Karena sudah tidak ada yang ingin kalian bahas lagi... Kenapa kalian tidak pergi ke kantin sebelum bel istirahat masuk berbunyi.

Aku berbicara kepada mereka sambil membuka tutup bekal makan siang ku.

"(Hmm... Baunya enak).

"(Boleh juga kemampuan memasakku ini ya).

Aku bergumam sambil memuji diriku sendiri.

Saat tutup bekal makananku terbuka. . Aroma nasi gorengnya tersebar ke dalam kelas.

Dan siswa siswi yang mencium aroma tersebut langsung saling berbicara.

"Bau apa ini?? Kenapa baunya menggoda sekali.

"Ini pasti bau nasi goreng... Siapa ya membuatnya ya?? Aku yakin yang membuatnya cukup ahli dalam bidang memasak ini.

"Baunya menggoda sekali... Aku jadi lapar.

Begitulah respon siswa siswi yang mencium aroma nasi gorengku....

Sedangkan untuk para saudara saudaraku... Mereka langsung mendekati dengan jarak yang cukup dekat dengan mejaku.

Dan mereka pun berbicara kepadaku.

"Hmmm....bau nasi gorengnya menggoda sekali.. Boleh kucicipi.. Ya Mar.

Tulus berbicara kepadaku mengeluarkan mata yang berbinar binar... Sambil melihat kearah makananku.

"Seperti biasa... Kemampuan memasak mu tidak menurun sama sekali ya Mar.

Alip berbicara.

"Boleh kucoba??.

Daniel berbicara.

"Baiklah kalian boleh kok mencicipinya.

Aku berbicara kepada mereka bertiga.

Setelah itu tanpa pikir panjang... Sendok yang sedang aku pegang langsung menghilang dalam sekejap dan sendok itu berada di tangan tulus.

Emang dah... Kalau soal makanan tulus sangat cepat reaksinya.

Ngomong ngomong tentang kemampuan memasak ini.... Semua saudaraku sebenarnya bisa memasak di level yang sama denganku.

Bagaimanapun juga saat kami di ruangan itu.... Kami diajarkan memasak oleh pelayan yang ada di ruangan itu.

Walaupun pertama kali mereka selalu melarang kami memasak tapi setidaknya kami bisa mengetahui dasar dasar tahap memasak... Dan ketika kami ingin membuat sesuatu cemilan untuk di makan bareng saat di ruangan itu.. Kami membuat sendiri cemilan yang kami ingin makan.

Dan saat itulah para pelayan mengizinkan kami memasak sesuatu dan mengajarkan beberap resep ke kami.

Bagaimanapun juga skill memasak ini sangat berguna disaat saat begini... Yang biasanya kami dimasakkin... Sekarang kami harus membuat makanan kami sendiri.

Aku tidak menyesal karena sudah belajar skill memasak ini di ruangan itu.

Setelah itu para saudara saudaraku sudah mencicipi masakanku dan segera mengomentari tentang makananku.

"Tidak buruk juga... Nasi goreng mu Mar.

"Ini enak.

"Nasi gorengmu mantap Mar.

Alip. Tulus dan Daniel berbicara setelah merasakan nasi goreng yang kubuat.

Aku tidak percaya ini.... Bagaimana bisa nasi gorengku yang isinya tadi penuh kini hampir tinggal setengahnya.

Mereka lapar atau doyan ya.

"Ok terimakasih atas pujian kalian..... Kenapa kalian tidak ke kantin?? Sebelum Bel istirahat masuk berbunyi.

"Ouh iya itu benar... Mari kita ke kantin. Lip.. Niel.

Tulus berbicara kepada mereka berdua.

"Baiklah.

"Ok.

Daniel dan alip membalas apa yang tulus katakan.

Setelah itu mereka bertiga pun pergi dari kelas menuju ke kantin...

Sambil melihat mereka pergi aku memakan nasi goreng yang kubuat sendiri.

"Tidak buruk juga ya.

Ngomong ngomong ketika para saudara saudaraku pergi... Mereka yang ada di kelas menatap ke arahku tapi aku yakin tatapan mereka lebih menuju ke makanan yang aku buat.

Jadi daripada aku menahan diriku lagi.... Lebih baik aku langsung memakan nasi goreng ku.

Setelah aku selesai makan siang... Waktu tersisa dari Bel masuk istirahat tersisa 2 menit lagi... Aku pun melihat semua siswa yang dari kantin kini hampir semuanya masuk ke kelas.

Banyak dari mereka sudah saling membentuk sebuah kelompok... Salah satunya ada di tempat duduk Amelia dan ayasaka... Nampaknya mereka sudah membentuk sebuah kelompok juga.

Sedangkan aku sendirian saja di kelas ini tanpa adanya saudara saudaraku.

Ya aku tidak akan mempermasalahkannya si.... Lagian tidak buruk juga jika kita sedang sendirian.

Contohnya sekarang aku bisa melihat lihat pemandangan di luar jendela setelah hujan turun tadi.

Lagipula tujuan awalku datang ke sekolah ini adalah..... Menikmati kehidupan yang ada di sekolah ini.

Dan bukannya aku datang kesini karena ingin membentuk sebuah kelompok terus mereka akan menjadi temanku begitu saja.

Di dunia ini tidak ada yang namanya teman....

Bahkan jika itu ada. . . . Pasti mereka sedang menyembunyikan sesuatu motif tersembunyi di atas sebuah nama yang namanya "Teman ini.

Memang begitulah hukum dunia ini.... Jika kita tidak bisa kuat maka kita akan di pandang lemah di mata orang lain.

Bersikap layaknya seorang teman di depan kita.... Tapi di belakang kita mereka akan bersikap kurang hajar kepada kita.

Semakin kita berteman dengan baik dengan mereka... Semakin sakit juga jika kita di khianati sama mereka.

Jadi daripada aku memusingkan untuk mencari teman... Lebih baik aku menikmati kehidupan di sekolah ini bersama saudara saudaraku.

Ya aku berpikir begitu bukan berarti aku tidak ingin mencari teman. . . Tapi bagiku aku tidak perlu memusingkan untuk mencari teman ini.

Karena.

Teman yang tepat akan datang kepada kita sendiri.

Saat aku sedang menikmati pemandangan di luar jendela... Nampaknya para saudara saudaraku sudah datang ke kelas setelah mereka pergi ke kantin

Tidak lama saudara saudaraku datang Bel istirahat masuk pun berbunyi.

"Kring!! Kring!!.

Dan pelajaran pun dimulai kembali.

••••

Waktu menunjukkan pukul 14.59 yang menandakan Bel pulang akan segera berbunyi.

"Kring!!Kring!!!.

Bel pulang berbunyi.

"Baiklah untuk hari ini sampai disini saja... Sampai jumpa besok lagi ya... Dan jangan lupa tentang kompetisi yang ibu katakan tadi ya.

Wali kelas berbicara kepada kami sebelum kami pergi dari kelas.

"Baik bu.

Jawab siswa siswi serempak.

Setelah belajar dari pagi akhirnya kami sudah bisa pulang ke asrama.

Tapi sebelum itu ada sesuatu hal yang harus kulakukan bersama dengan tulus.

Ya tanpa basa basi lagi... Aku pun berdiri dari kursiku segera menghampiri tulus.

"Ayo lus.

"Baiklah.

Setelah tulus menjawab apa yang aku bicarakan... Alip langsung menghampiri kami dan tidak usah bagi dia untuk berbicara.

Sedangkan untuk Daniel.... Dia pergi duluan saat kelas sudah dibubarkan.

Kami pun pergi ke kelas menuju ke tempat yang di inginkan tulus.

Melewati rute yang biasa kami lalui... Kami berjalan menuju ke asrama kami... Tapi tujuan kami bukan ingin pergi ke tempat tinggal asrama kami... Namun perjalanan ini menuju ke taman yang ada di asrama ini.

Aku dan alip langsung mengerti... Tujuan awal tulus mengundang kami untuk pergi bersama sama.

Taman asrama ini memiliki luas yang sama dengan taman taman yang ada di kota kota.... Taman ini memiliki tempat bermain. Tempat bersantai. Dan tempat khusus olahraga.

Kami pun berjalan mengelilingi taman ini sambil melihat banyak siswa siswi yang nampaknya sedang bermain di taman ini dan juga mungkin ada yang berpacaran di taman ini.

Setelah 15 menit kami berjalan mengelilingi taman.... Kami akhirnya bertemu dengan seorang pria yang memakai seragam yang sama dengan kami... Tapi yang membuat perbedaanya adalah ada sebuah ikat tangan yang bertuliskan "P" di lengan dia.

Kami pun menyadari bahwa mungkin saja dia yang kami cari.

"Itu dia.

Tulus berbicara kepada kami.

Sebelum kami kesini aku sudah membaca semua peraturan yang di kirimkan ke Gmail kami.

Disitu tertulis bahwa orang yang memiliki ikat tangan bertuliskan "P" Adalah panitia dalam kompetisi ini.

"Baiklah kita kesana..

Aku berbicara kepada tulus dan alip.

"Baik.

"Siap.

Alip dan tulus menjawab pertanyaanku.

Setelah itu kami pun pergi ke pria tersebut.

••••

Di waktu yang sama dengan tempat yang berbeda.

Ada sebuah kelompok yang di isi antara 5 orang wanita dengan 3 orang pria sedang nongkrong di cafe sekolahan....

Kelompok tersebut diisi oleh Amelia jeanne. Ayasaka Mei dan teman temannya.

Mereka saat ini sedang nongkrong di meja di dekat sebuah jendela.

Sambil menikmati makanan yang ada di meja mereka masing masing....Dimeja itu tersedia sebuah kue dengan es cokelat bobba.

"Uwahhh... Makanan disini tidak pernah mengecewakanku sama sekali.

Salah satu perempuan yang ada di samping ayasaka dia berbicara.

Dia memiliki rambut panjang bewarna cokelat dengan bola mata bewarna cokelat dan juga dia mungkin tidak kalah cantiknya dengan ayasaka dan Amelia.

Nama dari gadis tersebut adalah Laura Cinta.

"Suaramu kedengeran sampai ke yang lainnya cinta.

Ayasaka berbicara.

Yang dikatakan oleh ayasaka itu memang benar.... Setelah cinta mengatakan hal yang begitu semua yang ada di dalam cafe melihat ke arah mereka.

"E-eh maaf.

Cinta membalas perkataan dari ayasaka.

"Kita kesini bukan hanya mengobrol saja bukan.... Kalian pasti ada sesuatu yang ingin kalian bicarakan kan?.

Jeanne bertanya kepada mereka yang ada di meja.....termasuk para pria-pria yang ada di meja mereka

"Eehh ternyata kamu mau ke intinya langsung ya... Kenapa kita tidak menikmati sedikit reuni kita disini.

Salah satu pria yang mempunyai rambut pirang berbicara... Nama dari pria ini adalah Tiger wong.

Dia bukan berasal dari kelas kami... Melainkan dia berasal dari kelas D.

"Maaf waktuku sangat berharga... Jadi aku tidak mau lama lama disini.

Jeanne menjawab dari apa yang pria itu katakan.

"Kamu selalu seperti ini ya jeanne.

Mei berbicara kepada jeanne.

"Memang aku selalu seperti ini kok Mei... Walaupun kita sekarang sudah SMA aku tidak akan mengubah sifatku sama sekali.

Amelia berbicara kepada Mei.

Amelia jeanne seorang siswi dari kelas E... Dia di kenal sangat mudah bersosialisasi kepada yang lainnya dan selalu mempunyai banyak teman dikelasnya... Bahkan bukan dari kelasnya saja tapi kelas lainnya juga.

Walaupun dia tidak begitu lama di sekolah ini... Tapi dia sudah seperti seorang ahli untuk mendapatkan seorang teman.

Ya bukan hanya wajahnya saja yang cantik tapi sifatnya juga luar biasa.... Dia sudah seperti seorang bidadari yang di idam idamkan di kalangan pria dan wanita.

Bahkan tanpa diketahui oleh Amelia... Dia nampaknya sudah memiliki fansbase nya di sekolah ini.

Namun hal berbeda terjadi ketika saat ini dia sedang berbicara dengan para rekan rekannya yang ada di meja tersebut.

Rekan rekan yang dimaksud adalah.... Teman temannya waktu SMP.

Ya saat ini mereka sedang mengadakan reuni di cafe ini.

Walaupun Amelia orang yang memiliki sifat yang luar biasa... Namun kali ini dia mengeluarkan sifat aslinya di cafe ini.

Ya siapa yang tidak menyangka bahwa Amelia yang selalu tersenyum di kelasnya kini dia memiliki ekspresi yang dingin di wajahnya.

"Lagian juga... Kau kan sudah tau Mei... Bahwa aku sangat membenci mereka-mereka yang dulu satu SMP sama kita.

Jeanne berbicara kepada Mei.

"Iya aku tau.. Aku juga tidak akan memafkan insiden itu terjadi.

Mei berbicara kepada Jeanne.

Insiden apa yang terjadi kepada mereka??? Itu hanya mereka saja yang tau.

"Kau masih membahas tentang insiden itu ya mei.. Jeanne.

Cinta berbicara.

"Bahkan sampai aku tua pun... Aku tidak akan melupakan insiden itu tau.

Jeanne menjawab pertanyaan dari cinta dengan tatapan dinginya.

"Sudah cukup.... Seperti yang Jeanne katakan mari kita langsung ke intinya saja.

Salah satu dari pria yang ada di samping rambut pirang berbicara.

Dia memiliki rambut seleher dengan warna hitamnya.

"Maaf sebelumnya aku tidak pernah mengizinkan kalian memanggil namaku dengan Jeanne saja kecuali Mei... Bagaimanapun aku tidak ingin akrab dengan kalian...

Jeanne berbicara dengan tatapan dinginya.

Mendengar hal tersebut.... Semua yang ada di meja itu terkejut dengan apa yang dikatakan Jeanne tidak kecuali Mei.

Bagaimanapun juga cumang Mei yang selalu ada di samping Jeanne ketika Jeanne sedang kesulitan.

Mungkin Mei sudah seperti seorang kakak bagi Jeanne dimatanya.... Namun Mei juga berpikir bahwa Jeanne adalah kakak bagi Mei.

Bagaimanapun juga mereka berdua saling bantu satu sama lain saat insiden itu terjadi.

"Terserah lah... Mari kita ke intinya saja aku ingin bertanya kepada kalian apakah kalian tau siapa pemegang kartu yang bertuliskan "P" di kelas kalian masing masing.

Pria yang rambut seleher mulai berbicara.

Nama dari pria itu adalah Wolf Mikey.... Dia berasal dari kelas S yang dimana dia diperintahkan oleh pemimpinnya untuk mencari tau siapa pemilik dari kartu yang bertuliskan "P"ini.

"Aku tidak tau.

Jawab Mei.

"Aku juga tidak tau.

Jawab Jeanne.

"Jangan bercanda kalian.... Aku tau kalian memiliki dendam kepada kami... Tapi setidaknya kalian harus membantuku untuk hal ini bukan.

Mikey berbicara sambil memarahi mereka.

Saat Mikey sedang marah semua orang yang ada cafe melihat ke arah mereka lagi.

"Ada apa si?? Kok rame banget di sebelah sana.

"Iya tu... Apakah mereka adik adik kelas kita ya.

"Masa iya adik kelas kita kek gitu.. Tidak ada lucu lucunya sekali.

"Iya kupikir juga begitu... Eh tapi kudengar ada adik kelas kita yang lumayan keren lu di sekolah ini.

"Beneran tu??? Siapa kasih tau dong.

"Aku memang tidak tau namanya... Tapi aku memiliki foto fotonya... Apakah kalian mau lihat.

"Eeh mau-mau dong.

Itulah respon dari kelompok pelanggan wanita yang ada di dalam cafe tersebut.

Setelah itu kelompok pelanggan wanita tersebut mengelilingi temannya yang sedang membuka sebuah foto di HP nya.

Foto yang diambil dari wanita tersebut adalah foto..... Teo Alip yang sedang belanja. Teo Marday yang lagi jalan. Teo Tulus yang sedang membeli makanan dan Teo Daniel yang sedang berada di game center dari Sekolahan ini.

"Wahh keren sekali mereka....

"Hey berasal dari kelas mana mereka?.

"Sejauh yang aku tahu.... Mereka katanya ada di kelas 10-E.

"Wah serius kah?.

"Iya aku serius.

"Kalau begitu mari kita kapan kapan melihat mereka dari dekat.

"Ok.

Jawab serempak pelanggan wanita yang ada di dalam cafe.

Setelah itu mereka melupakan tentang keributan yang ada di cafe sambil membagikan gambar yang ada ponsel wanita tersebut ke ponsel lainnya.

"Maaf... Nampaknya aku sudah kelewatan batas..

Mikey berbicara kepada jeanne dan Mei.

"Tidak usah dipikirkan... Bagiku tadi cumang seperti suara anjing sedang mengongong.

"Iya itu benar.

Jeanne dan Mei berbicara.

"Apa katamu!!!.

Mikey berbicara sambil mengeluarkan ekspresi kesalnya.

"Sudah-sudah Mikey... Mari kita bahas saja ke topik yang tadi.

Cinta berbicara sambil menenangkan Mikey.

Kenapa cinta takut Mikey marah.... Karena Mikey memiliki kemampuan bertarung yang cukup kuat untuk mengalahkan mereka mereka yang ada di reuni ini.

Bahkan nama Mikey sudah terkenal di kalangan remaja remaja yang ada di kota ini.

Dia dikenal dengan nama" Sang monster" di kalangan SMPnya waktu itu.

Namun ketika insiden terjadi... Nama julukannya sudah tidak terkenal lagi di SMP-nya.

Dia malah seperti seorang pecundang bagiku setelah insiden itu terjadi.

Jeanne bergumam di dalam dirinya sendiri.

"Baiklah mari kita lupakan saja... Jadi apakah kalian yang disini tau siapa yang memiliki kartu "P" ini di kelas kalian masing masing.

Mikey melanjutkan pembicaraannya.

Namun respon yang sama terjadi... Tidak ada dari mereka yang ingin memberitahukannya ke Mikey.

Kecuali salah satu dari pria yang ada di sebelah mikey.... Ya dia adalah tiger wong.

"Oi.oi.oi... Mikey aku tau siapa pemilik kartu di kelas ku... Tapi apa keuntungan bagiku jika aku memberitahukannya kepada mu.

Tiger wong berbicara kepada Mikey.

"Ouhh tenang aja.... Jika kamu memberitahukannya kepadaku aku akan memberikan mu sebuah sesuatu yang menggoda bagimu.

Mikey berbicara kepada tiger wong

"Ouh benarkah??

Tiger wong menjawab perkataan dari Mikey.

"Tentu saja.... Tapi apakah kamu tidak masalah berkhianat untuk kelasmu sendiri?.

Mikey bertanya kepada tiger wong.

"Siapa yang perduli dengan itu.... Lagipula selagi hadiahnya menggoda ku... Maka aku tidak akan masalah.

Tiger wong menjawab.

"Ouhh... Wong... Ternyata kau boleh juga ya... Kalau begitu bagaimana jika kita nanti bernegosiasi lebih lengkapnya lagi.

Mikey bertanya kepada tiger wong sambil mengulurkan tangan kanannya ke wong

"Boleh tuh..

Tiger Wong menjawab apa yang dikatakan Mikey sambil mengulurkan tangan kanannya juga.

Setelah itu mereka pun setuju untuk bernegosiasi setelah ini... Lalu Mikey pun bertanya lagi kepada orang orang yang ada di meja ini dan menjanjikan sesuatu yang menggoda ketika mereka mau memberitahukannya kepada Mikey.

Banyak dari mereka setuju untuk mengkhianati kelasnya demi sebuah hadiah yang menggoda yang aka diberikan Mikey.

Tidak kecuali. Jeanne. Mei dan cinta.

Mereka menolak untuk memberitahukannya.... Karena mereka tidak mau untuk mengkhianati kelasnya sendiri.

Saat yang lain pada sibuk berbicara.... Jeanne melihat ke arah jendela luar dan melihat bahwa.

Ada seorang pria yang dari kelasnya... Kini sedang berjalan sendiri.

Ya dia adalah Teo Daniel yang sedang berjalan menuju ke toko game untuk membeli sesuatu buat dimainkan bersama dengan saudara saudaranya.

Jeanne pun langsung berdiri dari kursinya dan segera menyusul Teo Daniel itu...

Saat Jeanne berdiri.... Mei bertanya kepada Jeanne sebelum dia pergi keluar dari cafe.

"Jeanne mau kemana kamu??.

"Aku ingin bertemu dengan seseorang yang kukenal.

"Aku ikut ya.

"Ok dah.

Setelah itu Mei pun menyusul Jeanne dari belakang.

Setelah itu kelompok yang ada di cafe itu masih melanjutkan pembicaraannya sambil melupakan Jeanne dan Mei yang pergi.

••••

Niat awalku setelah pulang dari sekolah adalah langsung menyiapkan beberapa game yang ingin dimainkan... Namun nampaknya aku merasa ada yang kurang jadi aku harus pergi ke pusat perlengkapan game.

Sambil bersiul di tengah jalan... Aku Teo Daniel.. Saat ini sedang ingin pergi untuk membeli perlengkapan game yang kupikir masih ada yang kurang.

Ouh iya bagaimana dengan mereka ya..... Semoga saja urusan mereka sudah selesai ketika aku sudah membeli perlengkapan game yang kurang.

Aku jadi tidak sabar untuk bermain lagi bersama mereka..

Waktu hari sabtu dan minggu kami bermain sampai kami lupa dengan waktu... Dan akhirnya mereka harus begadang di kamar ku.

Ya walaupun kamar mereka bersebelahan dengan kamar ku.... Tapi kata mereka... Mereka ingin nginep dikamar ku saja.

Saat aku sedang berpikir Ditengah jalan... Ada seorang wanita yang berlari menuju ku.

"Tunggu Teo.

Wanita itu berbicara kepadaku sambil berlari ke arahku.

Aku pun melihat ke arah sumber suara wanita itu dan terlihat olehku.

Sebuah wanita cantik dengan rambut birunya ditemanin dengan temannya yang berambut merah di belakang dari wanita itu.

Kalau tidak salah mereka adalah... Amelia Jeanne dan ayasaka Mei... Kenapa mereka berlari kearahku.

Aku pun menghentikan langkah kaki ku... Untuk bertanya ada urusan apa sampai dia berlari ke arahku.

"Huuhaaah.... Kau mau pergi kemana?.

Amelia bertanya kepadaku sambil menarik nafasnya kembali.

Setelah itu teman yang dibelakangnya juga nampaknya sedang mengatur nafasnya kembali setelah dia berlari juga untuk mengejar Amelia.

"Huuhaah.. Jadi dia kah orang yang ingin kamu temui?

Ayasaka berbicara kepada Amelia sambil mengatur kembali pernafasannya.

"I-iya.

Amelia menjawab pertanyaan dari ayasaka.

"Aku ingin ke toko perlengkapan game saja... Emangnya ada urusan apa kalian mengejar ku?.

Aku berbicara kepada mereka berdua setelah nampaknya mereka sudah mengatur kembali pernafasan mereka.

"Ouh begitu... Kok tumben kamu sendirian aja... Dimana saudara saudaramu yang lainnya?.

"Iya tumben kamu sendirian.... Biasanya kamu selalu bersama mereka.

Amelia dan ayasaka bertanya kepadaku.

Ouh jadi mereka berlari menujuku ingin bertanya tentang kemana saudara saudaraku ya.

"Mereka nampaknya ada urusan yang ingin di urus... Jadi aku pergi tanpa mereka.

"Begitu ya.

"Urusan apa?.

Amelia dan Mei menjawab pertanyaan dariku.

"Entahlah aku tidak tau..

Aku mengatakan itu sambil membuang wajahku ke arah kanan.

Urusan seperti apa yang mereka lakukan.... Sebenarnya aku sudah tau.... Tapi aku tidak akan memberitahukan kepada mereka.

Karena mereka bukan siapa siapa bagiku.... Jadi aku tidak punya kewajiban untuk memberitahukan mereka.

Lagipula bukan hanya diriku saja yang tidak punya hubungan apa apa dengan mereka... Tapi saudara saudaraku juga tidak ada yang mempunyai hubungan dengannya.

"Begitu ya... Kupikir kamu selalu bersama sama dengan mereka selalu.

Amelia berbicara kepadaku.

Jadi begitu ya.... Mungkin dari sudut pandang Amelia terhadapku dia melihat ku seperti seorang parasit yang tidak bisa bertahan hidup jika tidak ada tuannya ya.

Tapi maaf saja.... Aku bukanlah orang yang seperti itu....

"Tidak ada kepastian bahwa bunga yang indah akan selalu mekar jika tuannya merawatnya dengan benar.... Tapi bunga yang indah akan mekar jika selalu dirawat oleh alamnya sendiri.

Aku mengatakan itu kepada Amelia sambil berjalan lagi menuju ke toko perlengkapan game.

Amelia dan Ayasaka yang mendengar apa yang dikatakan Daniel nampaknya kebingungan.... Dengan apa yang dikatakan oleh Daniel tadi.

Jika kau menganggapku seperti parasit.... Maka kamu salah Amelia.

Aku bukanlah seorang parasit yang selalu bergantung pada tuannya..... Tapi aku adalah seseorang yang mampu berdiri sendiri jika..... Aku mau.

Sambil berpikir begitu.... Aku melangkah pergi menjauh dari Amelia dan ayasaka.

••••

Setelah aku membeli... Hal hal yang kubutuhkan di dalam toko perlengkapan game.... Aku pun segera berjalan ke kamar asrama ku.

Saat aku sampai di lift... Dimana kamar asrama ku berada di depanku.... Ada Marday. Alip. Tulus... Yang sedang menunggu di depan kamar asrama ku.

"Yoo... Kau terlambat.

"Habis kemana??.

"Kau beli apa itu?.

Tulus. Marday. Alip bertanya kepadaku.

Dan aku berbicara kepada mereka.

"Maaf.... Tadi aku habis ke toko perlengkapan game... Untuk membeli hal hal yang kurang dari gameku tadi.... Jadi aku terlambat dah.

"Ouh begitu ya.

"Iya.

Tulus bertanya kepadaku dan aku pun langsung menjawabnya.

Saat aku sedang menuju ke depan pintuku.... Matahari mulai terbenam... Menandakan malam akan segera datang.

Setelah aku berada di depan pintu kamarku sendiri.... Sambil membuka pintu yang kukucin aku bertanya kepada mereka.

"Jadi apa urusan kalian sudah selesai?.

"Iya.

"Beres.

"Sudah selesai kok Daniel.... Sekarang saatnya kita main game bersama.

Marday. Alip. Dan tulus menjawab pertanyaanku.

Setelah itu pintu kamarku pun terbuka dan merekapun langsung masuk ke dalam kamarku.

Aku melihat mereka tepat di belakangnya dan bergumam di dalam diriku.

"(Kehidupan seperti ini nampaknya tidak buruk juga ya).

Setelah itu mereka pun bermain game bersama-sama.

••••

Disaat mereka berempat sibuk bermain game.

Di suatu bar yang ada di area sekolahan....

Bertepatan di hari yang sama dengan waktu yang berbeda... Ada sekelompok orang yang sedang berdiskusi di dalam bar tersebut.

Siapa mereka dan kenapa mereka berkumpul??.... Itu akan terungkap setelah mereka memulai pembicaraan.