webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
618 Chs

Sesuatu yang tidak biasa

Gina mengerjapkan mata dan mengerutkan kening ketika cahaya matahari dari sela-sela tirai yang masih tertutup menerpa wajahnya, menggelitik pupil matanya untuk terbuka. Setengah terpejam, Gina berusaha menggerakan seluruh tubuhnya yang telanjang.

What? Telanjang?

Kedua mata Gina langsung terbuka lebar, tubuhnya langsung kaku. Dengan tangan yang mencengkram erat selimut yang menutupi dadanya, Gina berusaha mengingat apa yang terjadi sebelum dia kehilangan kesadaran hingga terbangun di tempat yang berbeda pagi ini.

"Sudah bangun?"

Kepala Gina langsung menoleh ke arah sumber suara yang baru saja menyebut namanya, saat ini di sofa yang berada di dekat pintu Massimo sedang duduk dengan pose maskulin seraya memegang secangkir kopi pahit.

"K-kita dimana?" tanya Gina bingung, dia merasa asing dengan kamar tempatnya berada saat ini.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com