Sosok Arzlan tiba-tiba begitu jelas di kepalanya, matanya membesar dengan sangat hebat.
"Apakah mungkin pria itu juga merupakan salah satu kandidat yang pantas untuk pedang ini!" Dia terdiam sembari membayangkan aliran tubuh Arzlan, di dalam benaknya, Arzlan sedang memberikan tatapan menyeringai dengan senyuman runcing.
"Tidak, pria itu tidak mungkin merupakan orang yang pantas untuk menguasai pedang ini! Aku yakin kalau di dunia ini pasti akan ada orang yang lebih pantas!"
Lucie tidak ingin terus memikirkan hal tersebut, dia menuruni gunung untuk mencari air yang bisa menenangkan pikiran. Tidak jauh dari lokasi ada sebuah sungai yang memiliki aliran deras, beningnya air benar-benar menenangkan hatinya.
"Uh!"
Suara aneh tiba-tiba terdengar dari seberang sungai, tanpa banyak pikir lagi Lucie segera pergi sembunyi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com