(Noah Chandra)
Helikopter itu semakin mendekat. Hembusan angin yang sangat kencang sekali dari baling-baling helikopter, menerbangkan apapun yang berada di sekitarnya. Aku bisa melihat helikopter itu berada tepat di atasku. Sebuah tali terjatuh ke bawah, Hazassin menangkap tali itu.
"Sayang sekali, kita sampai di sini. Gadis kecil, aku sudah memberikan hadiah untukmu. Semoga kamu senang dengan hadiah yang aku berikan."
Hadiah apaan? Clarissa terinfeksi virus ganas dan kemungkinan akan menjadi zombie, meski sekarang belum terlihat perubahannya.
Clarissa memegang pundaknya, wajahnya meringis menahan rasa sakit yang kembali lagi. Aku palingkan wajah ke pria berbadan besar itu, yang sangat menyebalkan sekali.
"Enggak usah ngoceh-ngoceh, pak tua."
Rantaiku terbang, menyerang Hazassin. Tapi, pria berbadan besar itu tidak menghindar, melainkan menangkis rantaiku dengan gergaji mesinnya yang berdesing.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com