Dua hari. Waktu yang cukup lama untuk cewek tengil itu tertidur pulas, tidak tahu kapan akan bangun. Ansel masih setia di samping Lucy, menggenggam tangan mungil itu yang menyimpan kekuatan yang tidak dimiliki cewek manapun.
"Gue bakal tetep disini, nungguin lo sampai sadar," bisiknya di telinga Lucy.
Suara ketukan pintu mengejutkannya. Buru-buru Ansel melepas tangan itu, tahu siapa yang datang. Anggota HARACES kembali mengunjungi Lucy yang di rawat di rumah sakit. Allan, sahabatnya Lucy, Krisan, Felix, Mavin dan Chenoa.
"Gimana? Lucy udah sadar? Ada perkembangan darinya?" tanya Allan, menyiratkan rasa khawatir yang tak pernah terlihat oleh anggotanya.
Ansel menggeleng. "Belum."
"Gue gak tahu apa permasalahan Lucy sama Anita, sampai kayak gini," kata Allan, menatap prihatin sahabatnya yang terbaring lemah di ranjang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com