webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
393 Chs

What's going on?

Reagan kembali masuk kekamarnya, ia melihat Oleandra duduk dipinggir ranjang. Reagan juga dapat mendengar isakan kecil dari wanita itu.

"Ada apa?" Tanya Reagan, ia sedikit khawatir melihat Oleandra menangis.

Reagan bersimpuh didepan Oleandra, menatap wanita itu yang sedang menunduk dalam. Ia menggenggam tangan Oleandra.

"Babe, what's going on?" Tanya Reagan dengan nada lembut.

Oleandra sedikit mengangkat wajahnya, "aku hanya sedih, kenapa Alexa memperlakukan aku seperti itu. Aku juga tidak nyaman dengan tatapannya yang selalu siap membunuhku." Tangis Oleandra pecah, suaranya terdengar sangat terluka dan sedih.

Reagan langsung membawa wanitanya itu kedalam pelukannya. Ia menepuk pelan punggung Oleandra agar wanita itu sedikit tenang.

"Jangan sedih, aku akan mencoba bicara padanya nanti." Kata Reagan lembut, ia masih mengelus pelan punggung Oleandra.

Tanpa Reagan ketahui, Oleandra tersenyum bak ibliks dibalik punggungnya. Dia harus membuat Ayah dan anak itu kembali bermusuhan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com