webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
393 Chs

393

Tangan Rich gemetar saat mengelusnya, hatinya berdebar hebat dengan raut wajah yang teramat bahagia. Dia akan menjadi seorang ayah.

Lalu dia beralih mengecupi perut Rosse berulang kali, terlihat matanya memerah dan sedikit berair, "mommymu jahat, dia ingin memisahkan kita."

Gairahnya seketika naik saat melihat perut buncit Rosse yang pastinya sangat seksi. Tapi, dia harus sabar. Sekarang harus benar-benar memastikan Rosse kembali padanya.

Hal yang paling dia sesali, tidak menyadariistrinya telah hamil beberapa minggu lalu, padahal setiap kali dia bercinta dengan vulgar dia memuji perut Rosse yang sedikit terbentuk belum lagi Rosse yang tidak datang bulan.

"Sebagai suami aku tidak peka sama sekali," gumamnya sambil menciumi punggung tangan Rosse, halus namun sangat dingin.

Tanpa sadar Rich tertidur di samping ranjang dengan tubuh bersimpuh di lantai. Terlihat ujung matanya basah, dia menangis.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com