webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
393 Chs

382

Rosse menatap keduanya, "hidup kalian sangat miris dan lebih terkutuk dariku."

"Sekarang tanda tangani berkas itu. SEKARANG!" tekannya di akhir kalimat.

Beatrice yang merasa Rosse akan melepaskan Emily, dengan cepat dia menanda tangani berkas yang berisi tentang kepemindahan milik panti atas nama wanita itu.

Dia memberikannya pada Rosse namun Jack yang mengambilnya. Wanita itu berkata, "aku sudah memberikan apa yang kau mau. Sekarang lepaskan Emily," katanya sambil terisak.Rosse tersenyum dingin, "kapan aku mengatakan akan membebaskan putrimu? Jangan katakan kalau aku kejam, karena apa yang kalian alami sudah seharusnya kalian terima."

Beatrice menggeleng, "kumohon, lepaskan Emily, jika kau ingin membalaskan semua dendammu, lakukan itu padaku." Raungnya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com