webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
393 Chs

205

"Sengaja atau tidak, aku harus kesana. Kau tidak tau sepenting apa pabrik itu untukku. Eddy menitipkannya apdaku untuk menjaganya, dan aku harus tau apa yang terjadi." Dia meronta minta di lepaskan.

"Dengar aku, semua hanyalah pancingan agar kau keluar dan mereka mudah membunuhmu, sadarlah Rosseanne, apa yang terlihat sedang tidak baik-baik saja!" Bentak Rich.

"Aku tidak perduli, kau dan semua orang memang berbahaya untukku. Tidak benarbenar ada yang tulus selain Eddy dan sekarang harta yang paling berharga dalam hidupnya terbakar, dan kau minta aku untuk berpangku tangan? Meski harus mati aku akan tetap pergi!"Rosse menghempaskan tangannya dengan kasar. Rich yang terkejut dengan ucapan Rosse langsung melerainya.

'Baginya aku masih sangat membahayakan?'

Rosse tidak perduli dengan keterpakuan Rich, dia langsung pergi meninggalkan kamarnya, sedikit berlari dengan menahan nyeri di beberapa bagian intinya, langkahnya dengan cepat menuruni tangga.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com