webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
393 Chs

147

"Seluruh wanita di America menginginkan posisi nyonya Osborne, menurutmu apa mungkin dia melewati kesempatan ini sementara yang kalian tau terakhir kali dia adalah kekasih putra tiriku?"

Rosse menekan kata 'putra tiriku' untuk menegaskan pada semua orang tentang statusnya dan Rich. Dan dia yakin pria itu mendengarnya juga saat ini.

Rich yang melihat siaran langsung itu menggeram marah saat Rosse dengan lugas menyebut hubungan mereka di depan media hanya sebatas hubungan ibu dan anak.

Dia tidak perduli jika saat ini yang bicarabukanlah Rosse. Dalam keadaan marah dia terus menyimak jalannya wawancara. Fokusnya tetap pada Rosse yang terlihat kuat dan yakin.

Sudah pasti semua orang akan merasa takjub padanya dan tidak berani memberi pertanyaan yang frontal secara terangterangan.

"Tapi bisa jadi saat keluar dari mansion Osborne dia dalam keadaan hamil." Salah seorang berujar.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com