Pada kenyataannya, isi pikiran Xiao You Ren hanyalah kesia-siaan belaka. Wang Xian Wei berjalan melewatinya, kemudian suara pintu terkunci menggema, seolah menegaskan apa yang tengah dilakukan.
Wang Xian Wei kembali melewatinya dan berjalan menuju tempat tidur, menjatuhkan tubuh, dan memejamkan mata.
Sungguh, Xiao You Ren merasa malu sampai ke titik wajahnya memanas dengan sempurna, menciptakan rona merah. Bagaimana mungkin dia memikirkan hal-hal jorok di jam kerja? Dia mengusap wajahnya dengan kasar, berharap dapat menghapus ingatannya beberapa waktu lalu.
Dengkuran halus dari seseorang yang berbaring di atas tempat tidur, menyadarkannya pada kenyataan. Dia melirik pada sosok yang telah terlelap tanpa menghiraukan rasa malu orang lain.
Wajah Wang Xian Wei terlihat damai meski tidak melepaskan kesan lelah. Melihat itu, Xiao You Ren menghela napas panjang. Melangkahkan kaki menuju meja kerja dan mulai membuka dokumen untuk dipelajari lagi sambil menunggu pihak lain bangun.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com