webnovel

THE BELOVED ONE

Khusus Dewasa!! NOVEL : THE BELOVED ONE : SAAT CINTA MEMANGGIL SINOPSIS PART 2 (LGBT) 20 th kemudian Nicky dan Bagas mempunyai anak semata wayang namanya AYRAA GINANTA. Sedangkan Hana dan Raka mempunyai dua anak kembar, yang pertama CHELLO KANSYA dan yang kedua CAYLA KANSYA. Chello dan Ayraa di jodohkan dari mereka masih bayi mungil, tapi AYRAA putri Bagas dan Nicky mencintai laki-laki lain, di mana laki-laki yang di cintai putri Bagas adalah seorang GAY yang bernama DANISH AILLEN Nah loh....!! bagaimana perasaan Bagas dan Nicky melihat putri semata wayangnya mencintai seorang Gay...???" Dan bagaimana dengan CHELLO putra Raka dan Hana yang sangat mencintai AYRAA dari mereka masih kecil...???" Apakah cinta CHELLO akan bertepuk sebelah tangan...? dan bisa menikahi Ayraa?? Ataukah AYRAA akan bisa hidup bersama dengan DANISH seorang CEO muda dan seorang gay yang akhirnya menderita sakit HIV...?" Akankah Danish bisa hidup atau meninggal dalam pelukan Ayraa??? Ataukah Ayraa akan kembali dalam pelukan CHELLO yang telah kembali setelah tujuh tahun berpisah??? Ikuti terus cerita selanjutnya ya kk....????? SINOPSIS PART 1 "Sebuah rasa yang tidak pernah di mengerti kapan hadirnya yang dia tahu rasa itu membuatnya harus memilih dan meyakininya jika pilihannya adalah benar." "Dia tidak pernah mengatakan jika dia sangat mencintaiku...tapi aku sangat tahu bahwa dia sangat mencintaiku dengan pembuktian atas kesakitannya hingga hampir membawa pada kematiannya" (Nicky Andrea Pramudya) "Aku sangat mencintaimu ...aku juga punya rasa cemburu, namun rasa cemburuku, tidak sebanding dengan besarnya rasa cintaku...karena tujuan dalam hidupku adalah membahagiakanmu." (Raka Endar Wibawa) "Biarlah cintaku ini bersemayam di hatiku yang paling dalam...baik di masa lalu, masa sekarang, dan di masa depan...Biarlah tetap terukir sampai menutup mataku ini." (Bagas Arga Ginanta)

NicksCart · LGBT+
Sin suficientes valoraciones
441 Chs

BERSAMA DAN BERPISAH KEMBALI

Setelah melepas rindu cukup lama, sekaligus mengenalkan Raka dengan Hani.

Mereka bertiga berbincang dengan santai, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang.

"Nick, aku mau pergi dulu ya, mau ke mall sama Shinta dan Ryan," ucap Hani berdiri untuk pamit keluar.

"Ya, hati-hati Han! jangan lupa nanti nitip belikan pisang bollen ya, biar besok pagi bisa di bawa pulang Raka." ucap Nicky sambil berdiri mendekati Hana sekalian ngeluarin uang beberapa lembar.

Hana pun pergi setelah menerima uang dari Nicky.

"Besok pagi kan Ka, kamu pulang?" tanya Nicky memastikan lagi kepulangan Raka.

"Ya Nick, aku ingin seharian ini bersamamu, besok pagi kita berangkat bareng, aku pulang, dan kamu langsung kerja." jawab Raka.

Raka mendekati Nicky, kemudian memeluknya penuh kehangatan, mengalirkan hawa panas yang tiba-tiba di rasakan keduanya.

Raka mengecup kening Nicky pelan, mata Nicky terpejam, entah kenapa jantung Nicky menjadi berdegup kencang tak beraturan jika berada dalan pelukan Raka.

Nicky menengadakan wajahnya menatap Raka. Di belainya wajah hangat Raka, dengan lembut di usapnya pipi, hidung, dan bibirnya Raka dengan tangannya yg gemetaran.

Wajah keduanya begitu dekat, bibir Raka semakin dekat dengan bibir Nicky.

"Cupp"

Lembut bibir Raka mencium bibir Nicky, terasa sesuatu yang dingin menyentuh lembut bibirnya.

Nicky makin gemetaran, apalagi hatinya serasa makin sesak sulit untuk bernafas.

"Raka, apa kamu tidak lapar." tanya Nicky mencoba menghentikan suasana yang membuatnya takut hilang kendali.

"Hem..aku tidak merasa lapar jika bersamamu Nick, apalagi jika waktu sependek ini, tidak kah kamu merindukanku?" tangan Raka masih memeluk pinggang Nicky erat, keningnya masih menempel di kening Nicky.

"Tentu saja, aku juga sangat merindukanmu Pak Dokter." balas Nicky mencairkan suasana dengan gurauannya.

"Yuk kita ke dapur, aku tidak mau nanti Pak Dokter mati lemas karena kelaparan." lanjut Nicky menarik tangan Raka dan membawanya ke ruang belakang di mana dapur berada.

"Ka, selagi aku masak, kamu mandi dulu gih, biar seger, jika nanti kamu selesai kita bisa langsung makan." ucap Nicky sambil menyiapkan bahan yang akan di masaknya.

"Kamu tidak sekalian mandi Nick." Raka menggoda Nicky dengan menarik-narik tangannya.

"Ssssstttt tidak boleh mesum, cepat mandi." kata Nicky, matanya melotot lucu tapi dengan senyuman yang super malu.

Nicky mendorong tubuh Raka ke arah kamar mandi.

***

Habis sudah waktu yang tersisa, semalaman Raka tidak mau beristirahat.

Dia meminta Nicky menemaninya untuk duduk di sofa sambil nonton tv yang mana keduanya tidak fokus sama sekali menontonnya.

Keduanya hanya duduk bepelukan dan tanpa sadar keduanya tertidur hingga terbangun esok paginya dengan posisi masih berpelukan.

"Ka, bangun, sudah subuh...sholat dulu yuk." ucap Nicky menepuk lembut pipi Raka yang berlesung pipit itu.

"Hemmmm, cium dulu." balas Raka dengan mata masih terpejam, sedikit Raka menyorongkan pipinya ke arah Nicky.

"Manja banget, ayookkk bangun." ucap Nicky sambil menarik tangan Raka membantunya berdiri.

"Ayoo dong Ka." lembut suara Nicky mencium pipi Raka, agar cepat bangun karna waktu sudah lewat subuh.

"Makasih sayang." berganti Raka mencium pipi Nicky serta mengacak rambut Nicky penuh sayang.

Keduanya menjalankan sholat subuh, di ciumnya tangan Raka selesai sholat.

Setelah itu Nicky melepaskan mukenahnya. Nicky berdiri dan langsung ambil handuk bersih di lemarinya dan memberikannya pada Raka untuk segera mandi.

Nicky berlalu ke arah dapur membuat nasi goreng untuk sarapan Raka.

Nicky mengambil juga kue bolen yang semalam di beli oleh Hana, di tatanya rapi dan di masukkannya ke dalan paper bag untuk di bawa pulang Raka nanti.

"Sudah selesainya mandi Ka?" tanya Nicky melihat Raka sudah berpakaian rapi.

Rencana Raka setiba di bandara nanti dia akan langsung ke tempat kerjanya.

"Nasi goreng ya Nick? hem...harum baunya." ucap Raka sambil menghirup dalam-dalam, dan antusias melihat masakan Nicky.

"Makan yang banyak Ka...aku sudah makan sedikit tadi, aku mau mandi sekarang, nanti langsung tunggu di depan saja ya Ka." kata Nicky seraya masuk ke kamar mandi.

"Ya Nick, jangan lama-lama mandinya ya sayang, kalau lama jangan salahkan aku, untuk membantumu mandi." goda Raka dengan kerling matanya.

"Hahaha, ya ya...aku cepetan kok Ka...da ya sayang aku mandi dulu." balas Nicky sambil mengambil handuk yang sudah disiapkannya di kursi, kemudian langsung ke kamar mandi.

***

Nicky dan Raka, berangkat pagi-pagi sekali. Raka mengantar ke tempat Nicky bekerja, Raka ingin tahu di mana Nicky bekerja. Berdua berjalan kaki karena memang jarak antara rumah dan SMA Mahardika sangat dekat.

"Sudah sampai Ka, ini tempatku bekerja." ucap Nicky menunjukkan gedung sekolah yang besar yang di tengah kota Bandung. Raka menggenggam tangan Nicky erat, sesekali meremas jari-jari Nicky.

Raka menghela nafas dengan berat, Raka menatap mata Nicky dengan tatapan lembut.

"Hati-hati nanti bekerja ya sayang, jaga hatimu untukku saja." ucap Raka sambil meraih tangan Nicky dan di dekatkannya di dadanya.

"Karena di sini, hati ini hanya untukmu Nick tidak ada yang lain, dan selalu setia menunggumu untuk pulang." lanjut Raka dengan suara serak.

"Ya Ka, kamu juga hati-hati dalam perjalanan, jaga kesehatan juga ya, ingat pesanku juga untuk menengok Mama dan Papaku." ucap Nicky dengan airmata yang sudah hampir keluar.

"Terasa sesak saat berpisah lagi seperti ini, tapi aku harus kuat, aku harus bisa menunjukkan pada Papa dan mama, bahwa aku bisa hidup mandiri tanpa bantuan Papa." batin Nicky.

Nicky memberikan paperbag yang sudah di siapkannya untuk oleh-oleh Raka.

Raka menerimanya dengan berat hati.

Di peluknya Nicky erat, di ciumnya kening Nicky dengan penuh perasaan.

Mata Nicky terpejam mendengarkan suara pelan Raka.

"Aku mencintaimu Nick , sangat mencintaimu." parau suara Raka mendekap Nicky lebih erat.

"Aku juga Ka, sangat mencintaimu." Nicky membelai tangan Raka dan mencium punggung tangan Raka.

"Sudah mau setengah tujuh Ka, takutnya nanti kamu terlambat." lanjut Nicky sambil melepaskan tangan Raka.

Raka tersenyum berganti mencium lembut kening Nicky.

"Aku akan segera berangkat sayang, kamu masuklah dulu..setelah itu aku akan cari taxi. Ayo, cepatlah masuk sebelum aku berubah pikiran untuk membawamu pulang Surabaya." ucap Raka dengan tersenyum.

Nicky beranjak masuk ke halaman sekolah, melambaikan tangannya pada Raka.

Untuk yang sekian kalinya mereka berpisah.