"Demi cemburu sampai nyerahin anak ke pembantu, aduh kenapa sih kedewasaanmu jauh lebih baik dari Rani?" keluh Ridho dalam batinnya.
Segera menyeruput teh panas yang disediakan Mbok Sum untuk menghilangkan rasa gugupnya.
"Ayo diminum teh nya Ran, sayang kita sarapan saja dulu! Tadi Mbok Sum nggak mau dibantu, he ," Monika cari muka ke Ridho.
Tapi tak lama kemudian, Mbok Sum muncul dengan mengeluh minta maaf mengenakan pakaian seadanya.
"Non, Mbok Nggak tahu pakaian mana yang harus dikenakan Den Hanif. Jadi Mbok pakaikan yang mana saja deh,"
Ingin marah tapi Ridho berusaha menahannya, karena pakaian yang dikenakan Hanif terlihat sangat kekecilan sedangkan badan Hanif setiap hari terus nambah.
"Ya sudah, nanti saya ganti sendiri Mbok! Nitip dulu ya! Mau sarapan dulu soalnya,"
Ekspresi wajah Ridho dan Rani sama sekali tidak memperlihatkan isi hati mereka yang sebenarnya, mereka mengalihkan hal tersebut dengan terus lanjut melahap nasi goreng buatan Mbok Sum.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com