"Kamu benar-benar sudah maafin kami sayang?" lirih Agustina.
Cantika mengiyakan dengan tetap memegang jemarinya Tina dan menatapnya sembari berurai air mata.
"Kamu pulang ya ke rumah kami?" ajak Tina.
Ketika ajakan itu terlontar Cantika tak mampu menjawabnya segera ,dia tertunduk diam tanpa kata.
Brata yang lebih tahu asal usul Tika menjelaskan pada Tina istrinya jika hal itu harus dibicarakan nanti.
"Sekarang Allah sudah mempertemukan kita secara utuh lagi, sekarang kita pulang selanjutnya nanti kita bicara panjang di rumah ya!"
Rupanya Tina cukup paham, dia tidak banyak protes meski banyak sekali pertanyaan dalam benak dia.
"Sekarang Mama naik ke kursi roda ini ya!" seru Tika.
Tina menoleh ke arah Brata, ketika matanya dikedipkan barulah Tina bergerak perlahan untuk turun dari ranjang menuju kursi roda.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com