Sofil terus memandangi wajah cantik dari istrinya.
"Langit ini memang sangat luas. Semua ciptaan Allah itu begitu indah. Keindahan yang tidak terduga adalah memilikimu. Sebuah bukti Allah sudah mengirimkanku. Aku memang banyak kesalahan. Maafkan aku," ujar Sofil yang tiba-tiba menangis.
Ainun malah membocorkan suaminya. "Kenapa tiba-tiba seperti itu? Jangan pernah bersama kita. Lagian kenapa biasanya humoris kok cengeng," tegur Ainun.
Yang benar-benar sederhana. Aku sangat takut tadi, aku takut terjadi sesuatu hal. Jangan lagi melakukan itu padaku."
"Kenapa tiba-tiba calon Mas Sofil cengeng seperti ini?" tanya Ainun lalu mengamati wajah suaminya dan mengusap air mata Hanan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com