webnovel

Chapter 14: Kekaisaran Sihir Dan Pahlawan Api

Chapter 14: Kekaisaran Sihir Dan Pahlawan Api

Kekaisaran Sihir

Kekaisaran Sihir dipimpin oleh seorang yang memiliki kekuatan sihir terkuat dan dia disebut Kaisar Sihir.

Sekarang

kekaisaran sihir dipimpin oleh Kaisar Sihir ke tujuh belas, dia memiliki nama yaitu, Neva Fe Aulos.

Dan sekali lagi dunia berada dalam ancaman yang besar yang tidak lain adalah Kebangkitan Raja Iblis.

Neva Fe Aolos sekarang sedang duduk di tempat di bekerja sebagai Kaisar Sihir dan disampingnya ada Ajudan yang dia percayai, dia bernama Tior.

"Yang mulia Kaisar Sihir, Sepertinya ke tujuh pahlawan telah berada di Kekaisaran Sihir"

"Baiklah, sudah dekat dengan hari pertemuannya"

"Baik, tentang pertemuan ini, kali ini akan membahas tentang iblis-iblis yang telah sering melakukan serangan pada beberapa negara"

"Para iblis itu telah sangat mengkhawatirkan, kita harus segera mencegah kebangkitan raja iblis"

"Baik-"

"Omong-omong, aku masih belum tahu nama-nama tujuh pahlawan itu"

"(Hah- bagimana bisa aku lupa memberitahukan ini pada yang mulia Kaisar Sihir?!)" pikir Tior.

"Ini adalah kesalahan saya kerena lupa memberitahukan yang mulia"

"Tidak usah dipikirkan, lagi pula kita sedang dalam keadaan yang darurat jadi, kita tidak berpikir panjang dan langsung menghubungi tujuh pahlawan untuk datang kesini setelah pengangkatan pahlawan dari para dewa"

"Yang mulia, ini adalah daftar identitas dari tujuh pahlawan"

Tior memberikan sebuah kertas yang berisi informasi pahlawan pada Kaisar Sihir.

"Hm...Pahlawan Api Rio Hossa, Pahlawan Air Furt Aria, Pahlawan Angin Ken Luis, pahlawan Petir Katharina Earhart, Pahlawan Bumi Gudusa El, Pahlawan Cahaya Liasa Unre, Pahlawan Kegelapan Mana Solrs"

"Kuharap mereka dapat menyelamatkan umat manusia"

"Mari, kita bantu mereka dengan sepenuh tenaga!"

"Seperti yang anda inginkan, yang mulia!"

....

Di lain tempat

Di depan sebuah guild petualang di Kekaisaran Sihir.

Disana ada seorang pemuda yang tidak lain adalah Kara.

Kara dengan bajunya yang tidak biasa itu memasuki guild.

Wajah dan pakaian Kara membuat dia menjadi puast perhatian dari semua petualang yang ada disana.

"(Yah, tentu saja aku menjadi pusat perhatian kerena baju ini kan?!)" (-_-)

Seperti yang diharapkan, baju kara yang bagian kanan berwarna jingga keemasan dan bagian kiri bewarna hitam pekat dan bajunya berkelip-kelip seperti berlian.

"Bangsawan?!..."

"Bukan...dia seorang petualang lihat di lehernya, itu adalah medali petualang tingkat adamantium?!"

"Tidak mungkin...dia sangat muda?!"

"Apakah dia bangsawan yang membayar untuk mendapatkan gelar petualang adamantium?!"

"Bodoh!, bagaimana bisa dia berpetualang seorang diri!!"

...

Selagi para petualang membahas itu, Kara dengan wajah pokernya, Kara menuju ke resepsiones.

"Ano...saya dari kerajaan classier, nama saya Kara dan saya baru saja sampai disini jadi, saya ingin anda mencarikan saya sebuah permintaan pembasmian monster atau memberitahukan saya tempat para monster tinggal!"

"Baiklah Kara-sama, tolong tunggulah sebentar, saya akan mencarikannya!"

Resepsionis itu pergi untuk mencarikan Kara permintaan yang dia minta dan kara berpikir tentang sesuatu

"(Apakah setiap resepsionis itu harus perempuan?!...sungguh apa ada orang yang mengatur untuk membuat orang yang bekerja sebagai resepsionis itu harus seorang perempuan?!)"

"(...tapi, siapapun yang membuatnya, kerja bagus!)"

...

"Maaf Kara-sama, sekarang tidak ada permintaan seperti itu tapi, jika Kara-sama mau berburu monster anda bisa pergi ke sebuah ke bukit gunung Malbera"

"Baiklah, saya akan pergi kesana!"

"Berhati-hatilah, Kara-sama!"

....

Kara pergi dari guild itu dan pergi ke gunung Malbera.

...

Dalam perjalanan ke atas bukit gunung Malbera Kara sering di seranh oleh monster, bagaimanapun juga para monster itu bernasib sama.

Tanpa memperdulikan nasib para monster itu Kara terus berjalan ke atas bukit itu.

Saat Kara telah sampai disana, Kara melihat sekelompok wyvern.

Sekelompok wyvern itu terlihat sedang bertarung dengan seorang pria yang berpakaian berwarna merah.

"[Bola Api Besar]"

Pria itu mengeluarkan sihir tingkat menengah yang berelemen api dari tangannya lalu, melemparkannya ke arah kelempok wyvern tapi, kerena wyvern terbang dengan cepat dia hanya berhasil menumbangkan satu wyvern.

Note: Wyvern adalah kadal yang mempunyai sayap dan memiliki ukuran lebih kecil dari naga normal

"...apakah aku harus menolongnya"

"[Bola Api Besar] [Bola Api Besar]"

"...mungkin tidak"

Kara berpikir dia memiliki mana yang besar sehinngga dia bisa melakukan sihir tingkat menengah secara beruntun.

Beberapa saat kemudian..

Pria yang berpakaian berwarna merah itu telah berhasil membasmi sekelompok wyvern ini.

Terlihat pria itu telah berkeringat, dan Kara memutuskan untuk menyapanya.

"Halo...."

Setelah menyapanya, pria itu kaget dan langsung memasang posisi bertarung lalu, dia bertanya kepada Kara.

"Sejak kapan anda ada disana?!"

"Sejak anda bertarung dengan sekolompok wyvern lho, kerja bagus anda telah membasmi para wyvern itu!"

"(Hah-....aku bahkan tidak merasakan hawa keberadaannya tadi?!)" Pikir pria itu.

Lalu pria itu melihat medali yang ada di leher Kara.

"(Pantas saja aku tidak bisa merasakan hawa keberadaanya, dia adalah seorang petualang tingkat adamantium mungkin juga, dia telah melebihi petualang tingkat adamantium)" pikir pria itu.

"Yah, aku kesini untuk berburu monster dan kebetulan melihatmu melawan para wyvern itu"

"Begitu ya, ini bukanlah tempat wyvern biasanya tinggal jadi sangat jarang ada wyvern disini, entah kenapa aku merasakan sesuatu yang buruk"

Kara yang mendengar itu menjadi berpikir bahwa ada sesuatu yang menarik yang akan datang kesini.

"...tidak mungkin itu kan?!"

Walaupun Kara tidak mengucapkannya dengan keras tapi, pria itu masih bisa mendengarnya.

"Omong omong, namaku adalah Rio Hossa"

"Namaku Kara..., aku seorang pengembara"

"Pengembara?!...tapi, anda seorang petualangkan"

"Aku juga petualang tapi, aku tidak menetap pada satu negara"

"Jadi seperti itu"

"Hmm...jika boleh tau, apa yang anda pikirkan saat saya memberitahukan para wyvern itu tidak tinggal disini?"

"Itu sudah jelas kan, jika para wyvern itu pergi jauh secara berkelompok pasti ada penyebabnya"

"Jadi begitu"

jawab Rio Hossa yang telah menyadari penyebabnya.

"Seperti itulah, kemungkinan besar bahwa para wyvern itu sedang dikejar oleh pemangsanya"

"...Dan juga kemungkinan bahwa pemangsa itu mengejar sampai kesini dan terlebih buruk lagi itu akan membawa bencana kesini"

Tambah Rio Hossa yang melengkapi kata kata Kara.

Mendenger Rio Hossa melengkapi kalimatnya dengan benar, Kara mengganguk

"Benar sekali"

Dan Kara dan Rio Hossa merasakan sesuatu akan databg ke arah mereka

Di langit atas awan sedang bergemuruh dan angin sedang bertiup kencang.

Sesosok naga turun dari langit!

Naga itu bewarna merah dan memiki keristal yang berwarna merah juga.

"Naga Kristal Merah?!" Kata Rio Hossa

Naga itu mengaum dengan sangat keras.

"Sepertinya kita akan melawannya kan?"

Kara bertanya dengan tenang, seperti ketenangan sebelum badai.

kara mengambil Sousamaru dan Rio Hossa mengeluarkan api dari semua badannya.

Mereka berdua bersiap bertarung.

"Saatnya aku mencoba Sousamaru!!"

______________________________

Bersambung

Hey, Dukung cerita ini dengan memberi vote dan komen dalam setiap chapter.

Terima kasih telah membaca.