Mendengar ini, Aisha tidak bisa menahannya lagi. Matanya yang polos menatapnya dengan sangat tulus, dan menjelaskan kepadanya dengan cemas, "Tidak, tidak, Susan, saya tahu bahwa saya terjebak dalam rumor ini. Didefinisikan sebagai plagiator, tapi kita sudah buka..."
Sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya, dia diinterupsi oleh Susan yang membuat jeda, sudut mulutnya tersenyum lebih dalam, dan dia dengan santai menyalakan cerutu, menyesap kenikmatan, dan perlahan berkata, "Ada pepatah di Indonesia, Ada tidak ada lubang di angin, bagaimana bisa datang dari tidak ada lubang?"
Pernyataannya sepenuhnya mengidentifikasi Aisha sebagai plagiator.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com