webnovel

Telepon Dari Tunangan-nya

Traductor: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Ada urusan apa sampai kamu mencariku?" Shi Xi bertanya bingung.

Sampai saat ini, dia masih belum menyinggung sang tokoh utama wanita, jadi Xie Yunzhou tidak akan membunuhnya, kan?

Apalagi, dia juga telah menyelamatkan Xie Yunzhou. Setidaknya, Xie Yunzhou masih memiliki hati nurani, bukan?

"Ya." Xie Yunzhou mengangguk, dia mengeluarkan ponselnya, "Minta WeChat-mu."

Shi Xi tercekat.

'Ha?'

Gadis itu pun mengeluarkan ponselnya dan hendak menambahkan WeChat Xie Yunzhou, namun ponselnya tiba-tiba berdering.

Layarnya menyala dan menampilkan nama sang penelepon, [Tunangan]

Xie Yunzhou tidak biasa mengintip layar ponsel orang lain, tapi layar ponsel Shi Xi berada tepat di hadapannya, jadi dia bisa melihatnya sekilas.

Dia tidak bisa mengabaikannya.

Aura Xie Yunzhou langsung berubah dingin, dia memejamkan matanya untuk menutupi perasaannya.

'Apa dia sudah memiliki tunangan?'

"Maaf, aku izin mengangkat telepon ini dulu." Shi Xi berkata sungkan. Dia mengangkat telepon itu dan menyapa, "Halo?"

Tunangannya berkata dingin, "Datanglah ke kediaman lama besok. Orang tuaku ingin bertemu denganmu."

Shu Xi menjawab ragu, "Aku harus pergi ke lokasi syuting besok."

Tunangannya tertegun sejenak. Dulu, Shi Xi tidak akan pernah menolak untuk pergi ke kediaman lama keluarga Sheng.

"Bagaimana dengan lusa?" Tanya tunangannya.

Shi Xi melihat jadwalnya dulu sebelum menjawab, "Lusa aku punya waktu tapi aku ingin tidur."

Suara gadis itu terdengar tegas. Dapat diketahui kalau dia benar-benar tidak ingin pergi ke kediaman keluarga Sheng.

Mendengar suara Shi Xi, Xie Yunzhou menebak-nebak dalam hati, 'Apa dia memiliki hubungan yang buruk dengan tunangannya?'

'Siapa tunangan Shi Xi sebenarnya?'

Xie Yunzhou tidak pernah tertarik dengan gosip semacam ini. Dia hanya mendengar jika Shi Xi adalah seorang putri palsu karena terlalu banyak orang yang membicarakannya.

Jika dia tahu lebih awal, dia pasti akan lebih memperhatikannya.

Saat dia sedang berpikir, Shi Xi mengakhiri panggilan teleponnya, "Oke, kalau begitu aku akan ke sana jam 10 besok lusa. Kamu tidak perlu menjemputku, aku akan langsung ke sana. Hmm, itu saja."

Setelah gadis itu menutup telepon, Xie Yunzhou tanpa sadar bertanya, "Apa kamu sudah bertunangan?"

"Hmm, perjodohan keluarga." Suasana hati Shi Xi menjadi buruk saat mengingat tunangannya.

Mana dia berani bersaing dengan sang tokoh utama wanita untuk memperebutkan tokoh utama pria?

Apa dia sudah tidak mau hidup?

Xie Yunzhou memicingkan matanya saat melihat ekspresi Shi Xi, "Apa kamu bertengkar dengannya."

"Tidak … lupakan saja, jangan membicarakannya." Shi Xi tidak ingin mengingat adegan sang pemilik asli tubuh ini yang menjilat pria itu. Setelah menambahkan WeChat Xie Yunzhou, suasana hatinya berangsur membaik, "Ada apa kamu sampai mengundangku makan malam."

"Terima kasih telah menyelamatkanku." Xie Yunzhou berterima kasih dengan tulus dan bertanya, "Kamu ingin apa? Katakan saja."

Jika di zaman kuno, Shi Xi pasti menginginkan jimat emas yang bisa menyelamatkannya dari kematian.

Tapi sekarang tidak ada hal seperti itu. Shi Xi hanya bisa berkata, "Kebetulan aku bertemu denganmu di jalan dan menyelamatkanmu. Kamu tidak terluka parah. Bahkan jika aku tidak menyelamatkanmu pun, kamu masih akan baik-baik saja."

Lagi pula, dalam alur aslinya, bos jahat ini juga tidak kehilangan lengan ataupun kakinya.

"Menurutmu itu hanyalah hal yang kecil." Xie Yunzhou tersenyum lembut dan memutuskan untuk membalas budinya dalam diam, "Aku akan mengantarmu pulang dulu."

Shi Xi langsung pusing begitu mengingat sang tokoh utama yang ada di kediaman Shi.

'Kenapa aku tidak bisa mengabaikan alur asli novelnya?!'

"Aku tidak pulang ke rumah," kata Shi Xi seraya bangkit, "Aku pergi ke hotel."

Xie Yunzhou yang selalu dingin dan cuek kini dibuat resah oleh seorang wanita, "Kamu yakin?"

'Apa ini tidak terlalu cepat untuk menyerahkan tubuhku pada gadis ini?'

Dia tidak masalah dengan itu, tapi tampaknya Shi Xi memiliki tunangan. Bukankah itu akan menjadi buruk bagi keduanya?

Shi Xi mengangguk, "Aku menginap di hotel dekat lokasi syuting, jadi akan lebih nyaman untuk bekerja besok pagi."

'Dasar bodoh.' Xie Yunzhou merutuki dirinya sendiri.

Setelah mengantar Shi Xi ke hotel, Xie Yunzhou akhirnya bertanya, "Siapa tunangan Shi Xi?"

Sang asisten yang sudah tahu pun menjawab dengan tenang, "Tunangan Nona Shi adalah Sheng Yan, putra dari keluarga Sheng. Kedua orang tua mereka berteman sejak belum menikah. Dan mereka juga sudah dijodohkan bahkan sebelum mereka lahir."

Xie Yunzhou menimpali sambil berpikir, "Jadi, orang yang seharusnya bertunangan dengan putra keluarga Sheng adalah putri kandung keluarga Shi?"

"Ya." Asisten itu melirik ekspresi bos-nya dan berkata, "Nona Shi dan Sheng Yan telah tumbuh bersama. Saya dengar, Nona Shi selalu menganggap dirinya sebagai kekasih Sheng Yan sejak dulu."

Suasana di dalam mobil tiba-tiba menjadi dingin.