webnovel

Meneyerah

Lima tahun kemudian ...

 

"Sudahlah ... Jangan menangis lagi. Tidak ada gunanya kamu menguras air mata palsu kamu yang hanya akan menjadi sia-sia," ujar Tuan Antonius seraya menarik kencang ikat pinggang yang hendak ia kenakan.

Tuan Antonius mengambil kemeja, dasi dan jas nya yang berserakan di lantai kamar hotel. Ia berdiri membelakangi ranjang, di mana Kinan sedang menangis tersedu menggenggam erat selimut yang membalut tubuhnya yang tanpa busana.

Sorot mata tajam masih terus Kinan lakukan hingga Tuan Antonius pun menoleh ke arahnya. Tatapan penuh kebencian sangat jelas terpancar di wajah Kinan ketika memerhatikan langkah demi langkah kedua kaki Tuan Antonius yang turut mendekatinya.

"Anak angkatku sayang ... Terima kasih untuk malam ini," bisik Tuan Antonius.

PLAK~~~

Satu tamparan berhasil mendarat dengan mulus di pipi kanan Tuan Antonius. Sontak hal itu membuat Tuan Antonius geram. Ia pun mengangkat dagu Kinan dengan kasar.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com