Charlos menoleh menatap Gladys, istrinya yang sedang hamil anak pria lain. Sungguh ia iba pada wanita itu. Setelah sekian lama Charlos bersikukuh untuk membencinya dan tidak mau membuka hati sama sekali, lalu akhirnya hatinya tidak tega dan mencoba untuk menjadi suami yang baik. Lalu sekarang ia malah mengetahui kenyataan yang sesungguhnya.
Sejak tadi Charlos menunggu Gladys untuk mengatakan yang sebenarnya. Wanita itu keterlaluan. Ia sungguh tidak tahu apa yang telah dilakukannya. Merusak masa depan Charlos tampaknya sah-sah saja di mata Gladys.
"Kemasi baju-bajumu. Malam ini kuantar pulang ke rumahmu," ucap Charlos dingin.
Setelah mengucapkan hal itu ia kemudian melepaskan tangan Gladys dengan paksa dan berjalan pergi. Bukan Gladys namanya jika tidak mengeluarkan jurus tangan lengketnya yang melegenda. Gladys tersungkur di lantai sambil memeluk kaki Charlos.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com