Semenjak peristiwa malam itu, Charlos jadi menaruh rasa curiga pada Gladys. Siapa sebenarnya pria yang waktu itu mencuri tas Gladys? Charlos harus lebih berhati-hati. Bisa saja keluarga Kawijayan memiliki banyak musuh dan musuhnya sengaja mengirim seseorang untuk mengganggu Gladys. Lalu Charlos malah menempatkan diri sebagai pahlawan yang mengejar pencuri.
Charlos mendesah dengan kesal. Rendra mendongak, lalu memperhatikannya. "Ada apa, Pak?" tanyanya.
"Bisakah kita menghubungi detektif untuk menelusuri wajah pria yang telah mencuri tas Gladys?"
Rendra berpikir sejenak. "Sepertinya bisa, Pak. Asalkan jangan Pak Norman saja."
"Tentu! Jangan hubungi Norman lagi. Hapus saja nama itu. Aku tidak mau diperas lagi oleh detektif mata duitan seperti dia."
"Baik, Pak. Saya akan segera mencari tahu," ucap Rendra. Kemudian ia berdiri dan meninggalkan ruangan Charlos sambil membawa berkas-berkas yang sudah ditandatangani oleh Charlos.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com