Zalfa benar-benar kesal, dia tidak jadi membeli kopi, malah harus pergi ke resepsionis, Dia benar-benar meminta pada petugas resepsionis untuk dibawakan kembali sendal hotel, Zalfa mencari teman-temannya, tapi tidak ada satupun, dari mereka yang ada di lantai yang sama dengannya, Zalfa merasa benar-benar dikerjain habis-habisan.
"Awas saja mereka ya." Zalfa memggepalkan tangannya. Lalu naik lift ke lantai atas. Ke kamar Delvis.
Sesampainya di lantai tempat Delvis menginap, dia langsung pergi ke kamarnya. Kemudian, dia Menekan bel berkali-kali.
"Lo aja yang bukain ya," inta Dewan pada Figo. Dia takut Zalfa marah padanya. Karena dia tahu, sasaran wanita itu sudah pasti dirinya.
"Ogah. Berani berbuat berani bertanggung jawab."
"Masa enggak kasihan sama temen sendiri?" tanya Dewan pad Figo.
"Lo aja enggak kasihan sama Zalfa," ujar Figo.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com