webnovel

Senang Rasanya Karena Ada yang Mendukung!

Editor: Wave Literature

Quan Rui sejak awal tidak menyukai Jiang Bangyuan, tapi ia tidak berdaya karena ayahnya telah membuat keputusan itu untuknya. Mau tidak mau, ia diharuskan menikahi putri keluarga Jiang dan tidak bisa menolak. Kontrak pernikahan ini tidak bisa dihindari sebagai misi yang harus dipikul Quan Rui sebagai cucu keluarga Quan.

Kebetulan sekali Quan Rui bertemu Bai Ran di sini malam ini dan membuat kekacauan yang akhirnya memungkinkan Quan Rui untuk mendepak kontrak pernikahannya dengan Jiang Bangyuan. Hasil akhir benar-benar hal yang diinginkan Quan Rui. Selain itu, ada hal lain yang penting. Sejak Quan Rui pertama kali melihat Jiang Bangyuan, ia sudah tahu bahwa Jiang Bangyuan bukanlah wanita yang sederhana. Jiang Bangyuan dan Jiang Hao diam-diam selalu ingin mendapatkan semua aset keluarga Quan. Wanita seperti ini jelas melanggar tabu terlarang Quan Rui.

Quan Rui berpikir, Kebetulan Bai Ran muncul di saat ini dan dia juga putri keluarga Jiang. Quan Rui telah menyiapkan rencana dan ia kini hanya menunggu Bai Ran untuk memicu peristiwa demi peristiwa.

Jantung Jiang Bangyuan melonjak begitu mendengar perkataan Quan Rui dan ia langsung merasa masa depannya menjadi suram. Tampaknya Quan Rui telah memutuskan. Kalau begitu, aku harus bagaimana? pikir Jiang Bangyuan.

Jiang Hao melihat kakaknya kembali tertindas dan ia pun kembali maju ke depan. Namun, ia tidak berani mengatakan apa pun yang buruk tentang Quan Rui sehingga ia hanya bisa menuduh Bai Ran. "Dasar tidak tahu malu! Masih tidak mau turun? Cepat keluar dari sini! Tidak ada tempat untukmu di sini!" hardik Jiang Hao. Ia memang selalu pemarah sehingga ia semakin tidak bisa menjaga emosinya di situasi seperti ini.

"Hah! Kamu juga bukan ayahku! Buat apa kamu memerintahku?" tantang Bai Ran. Ia melihat Jiang Hao dengan penuh jijik dan belum sepenuhnya mengeluarkan semua aura buruk dalam hatinya. "Sekarang, aku adalah orang Tuan Quan. Kamu berani memperlakukanku seperti ini? Apa derajatmu sebanding dengan bahkan setengah saja derajat Tuan Quan?"

Quan Rui yang berada di belakang Bai Ran tidak membuka mulut, tapi ia juga tidak menentang perkataan Bai Ran dan hanya memainkan rambut panjang Bai Ran dalam diam. Meskipun Quan Rui tidak berbicara dan hanya duduk di sana, itu adalah bentuk dukungannya dalam diam. Tidak peduli Bai Ran mau mengatakan atau melakukan apa pun, tidak akan ada orang-orang lain yang berani sembarangan mencari perkara dengannya selama ada Quan Rui di belakangnya. Bai Ran sekarang merasa sangat senang karena telah bertemu Quan Rui. Ternyata, senang sekali rasanya jika ada yang mendukung seperti ini. Rasanya sangat luar biasa.

"Kamu…." Jiang Hao kehilangan kata-kata. Tanpa sadar, ia melihat sekilas ke arah Quan Rui yang tidak berbicara dan tidak mendongak, tapi justru hanya duduk di sana dengan ekspresi wajah yang muram. Aura tenang Quan Rui membuat Jiang Hao takut. 

Jiang Hao tidak punya derajat yang tinggi, jadi mana mungkin ia berani berhadapan dengan Quan Rui? Jangankan keluarga Jiang, walikota kota Sanjiang juga harus memperlakukan Quan Rui dengan penuh hormat jika bertemu dengan Quan Rui. Lagi pula, perkembangan ekonomi dan budaya kota Sanjiang bisa maju pesat berkat kehadiran Global Group dan juga reputasi keluarga Quan. Ada berapa banyak selebriti dan orang terkenal yang datang berkunjung ke kota Sanjiang? Jiang Hao paling tahu jelas tentang ini. Ia masih mendambakan sokongan dari Quan Rui yang begitu berkuasa bak hiu besar penguasa samudera.

Karena sekarang Quan Rui mendukung Bai Ran, sepertinya Jiang Hao tidak bisa lagi berbicara terlalu kasar. Ia pun merendahkan suaranya dan kembali berkata, "Bagaimanapun, kamu juga harus memanggilnya Kakak Ipar. Bai Ran, kamu—"

Sebelum Jiang Hao menyelesaikan kata-katanya, terdengar gemuruh guntur yang menyambar langit di luar vila. Guntur itu tampak seperti sebuah cahaya putih yang membelah langit malam dan suaranya begitu menggelegar hingga memekakkan telinga Bai Ran. Ia refleks berbalik dan melihat ke luar jendela. Langit telah berkabut dan angin telah bertiup kencang, menandakan bahwa sepertinya akan segera turun hujan. Padahal, cincin Bai Ran masih hilang di taman rumput di luar. Lumpur di taman itu sangat lunak dan jika turun hujan, cincinnya bisa terkubur atau bahkan hanyut. Bagaimana jika nantinya ia benar-benar tidak bisa menemukan cincin itu?