webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Takdir Istri Bayaran

21+ Beberapa unsur kekerasan dan beberapa adegan dewasa. Bijaklah memilih bacaan! VOL 1: Akankah gelar istri bayaran untuknya akan berganti sebagai istri sungguhan? Lalu takdir pernikahan seperti apa yang akan ia dapatkan dari seorang duda CEO arrogant? Bianca Maisy, seorang gadis yang hidup sebatang kara. Kehidupannya cukup menyedihkan sampai membuatnya di usir dari rumah kontrakan. Namun, ia berpikir kehidupannya berubah setelah ia menjadi seorang office girl di salah satu perusahaan yang cukup besar. Tetapi hal itu justru membuatnya selalu mendapatkan masalah dalam segala hal. Terlebih bermasalah dengan atasannya sendiri. Sampai membuat atasannya murka dan ingin memecatnya, namun sebuah takdir yang tidak terduga ia tiba-tiba bertekad untuk menjadi Ibu sambung bagi anak dari atasannya. Hal itu sangat membuatnya bahagia karena akan menjadi seorang istri dari atasannya sendiri. Tetapi haluannya terlalu tinggi, sebab dia hanya dijadikan istri bayaran dalam sebuah surat kabar. VOL 2: Kisah cinta, balas dendam dan asrama yang ikut mewarnainya, sampai mereka bahagia atau terluka? VOL 3: Kisah dari Penerusnya. Kisah Justin dan Bia yang harus membawa Bia ke dalam sebuah masalah besar untuk ikut berpetualang bersama dalam hutan yang akan membawa kesialan, namun ada cinta yang tumbuh di tengah-tengah camping tiba. Begitupun dengan pertemuan antara Buana dengan Laras yang akan terus berlanjut dalam kisah asrama yang membara dengan gejolak besar, tetapi akankah mereka bisa terus bersama dalam sebuah cinta ataupun sebaliknya?

Meldy_Wita · Urbano
Sin suficientes valoraciones
264 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Terlihat lebih rumit

Bianca melepaskan pelukannya kepada Vivian, ia pun mencoba untuk bertanya. "Kamu sudah merasa lebih baik sekarang? Kalau begitu istirahatlah lagi karena aku juga harus pulang."

"Tunggu dulu, Bianca. Bisakah sekarang kamu membantuku untuk bertemu dengan Niko? Aku ingin melihatnya sekarang, tolong aku, aku mohon." Vivian berusaha memohon bahkan tak melepaskan tangannya Bianca.

"Tapi, keadaan kamu masih belum sembuh, Vivian. Nanti saja aku datang lagi, dan menemuimu, bagaimana?" Bianca mencoba memberikan solusi.

"Tidak bisa, Vivian. Aku hanya menginginkan sekarang tidak dengan nanti. Kalau memang kamu tidak mau membawaku ke sana baiklah tak apa aku akan berusaha pergi sendiri." Vivian begitu keras kepala bahkan ingin melepaskan infusnya.

Mau tak mau Bianca pun mengiyakan permintaan dari Vivian. Ia merasa bahwa wanita itu benar-benar tidak bisa dibantah, dan hanya ingin mendengarkan ucapannya saja. Namun, Bianca bisa mengerti karena Vivian merasa khawatir dengan keadaan kekasihnya.