Kerasnya Niko mencoba melawan, namun tidak membuat Vivian menyerah.
Vivian terdiam sejenak, dan segera mengambil ponselnya tanpa berkata apapun kepada kekasihnya. Ia terlihat terburu-buru.
Merasa semakin heran, dan membuat Niko bergegas untuk segera menghampiri kekasihnya itu.
"Hallo, kamu sedang ada di mana, Sherly? Bisakah kamu menemuiku di sebuah kantor lukisan besok pagi? Aku ada pekerjaan untukmu," tanya Vivian kepada salah satu teman di tempat salonnya. Berbeda dengan Niko, yang hanya bisa menyimak pembicaraan kekasihnya itu.
"Hai, Vivian. Wow! Pekerjaan apakah itu? Tapi, aku sedang bekerja besok pagi." Sherly merasa sedikit keberatan. Ia bahkan tidak mengerti.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com