webnovel

TAKDIR ALLAH

Memang jodoh cerminan dari diri sendiri namun tidak ada salahnya bukan jika kita berusaha dan berubah demi mendapatkan orang tersebut. *** Dilain sisi Adit saat ini sedang berada ditempat tongkrongan bersama teman-temannya. Adit merupakan salah satu penggemar motor sport. Dia mendapat julukan sebagai king of motor karena prestasi nya yang selalu menjadi juara lomba balap liar menjadikan nya dirinya dikenal banyak orang. "Hay brother tumben Lo diam saja disini gak gabung sama teman-teman yang lainnya" seru doni teman Adit yang tiba-tiba muncul. "Lagi gak mood gue" balas Adit sembari menghisap rokok nya. "Ada gerangan apakah ini? Apa jangan-jangan Lo sedang patah hati? Soalnya sedari tadi gue perhatiin Lo kebanyakan melamun" Tanya Doni yang sedikit kepo. "Apaan sih Lo" kelak Adit. "Alah jujur ajalah bro sama gue lagian kita kan juga udah kenal lama udah dari SD malah jadi gue tu tau semua sifat Lo termasuk kalauo sedang berbohong seperti sekarang ini" ujar doni yang masih coba memancing Adit agar mah bercerita. "Bisa aja Lo" balas Adit lalu mematikan rokoknya. "Sini-sini cerita aja sama gue siapa tau nanti gue bisa ngasih saran dan jalan keluar buat Lo" seru doni lagi. "Emm gue lagi tertarik sama cewek" balas Adit singkat. "Tertarik atau jatuh cinta hayo" goda Doni. "Untuk saat ini kayaknya gue lagi tertarik aja lebih tepatnya sih kagum sama dia soalnya gue belum bisa bilang kalau itu cinta karna gue masih trauma sama yang dulu" balas Adit yang mengingat masa kelam nya. "Kenapa harus trauma sih lagian gak semua cewek kayak gitu sekarang ini saat yang tepat buat Lo bangkit dari keterpurukan masa lalu Lo yang kelam itu" seru doni yang ingin sahabat nya itu bangkit dari peristiwa itu.

Pinky_01 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
397 Chs

bab 87

Kita tidak tahu kenapa orang tersebut memilih keputusannya itu walaupun terkadang kalau kita lihat keputusan itu tidak baik baginya namun itu tidak dengan sisi dia ada karna apa yang menurut kita tidak baik belum tentu juga tidak baik untuk diri dia.

***

Sesampainya di kamar papa Surya arman pun membaringkan Papa saya di atas kasurnya serta menyelimuti tubuhnya sedangkan Mama Ella mengambil obat Papa tuh ya yang ya taruh di laci meja samping tempat tidur.

"Nyonya ini air putih nya" seru bi Wati memberikan segelas air minum. Mama Ela pun menerima nya.

"Minum obatnya dulu ya pah biar kondisi papa mendingan" ujar mama Ela sembari memberikan obat serta air minum yang dibawakan oleh bi Wati. Papa Surya pun lalu menerima obat serta air minum setelah itu Dia meminum obatnya.

"Ma ini udah" ucap apa itu dia sembari memberikan gelas tadi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com