"Aretha bilang, kalau dia akan menginap di rumah temannya."
***
FLASHBACK.
Beberapa menit sebelum sang ayah menghubunginya, Aretha terlihat tengah berpura-pura tidak tahu kalau Bian sesekali melirik ke arahnya.
Karena mulai merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan oleh Bian, dan Aretha pun beralih menatap ke arah rekan kerja atasannya itu.
"Maksud anda apa melirik-lirik ke arah saya sedari tadi," ucap Aretha pada Bian.
"Saya hanya memastikan kalau kamu tidak kesambet karena kamu dari tadi diam terus," balas Bian tanpa menatap Aretha.
"Anda itu ya benar-benar..."
Suara deringan handphone dari dalam tas Aretha membuat ia harus menggantungkan kata-katanya dan memilih mengambil handphonenya untuk melihat siapa yang menghubunginya.
"Siapa?" tanya Bian yang kali ini dengan menatap Aretha yang tengah menatap layar handphonenya dengan mengerutkan keningnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com