Aroma darah semakin pekat dan pekat saat mereka berjalan menuju pusat Sungai Ruang Darah. Seiring dengan menguatnya aroma itu, Luo Yunyang juga merasakan peningkatan kekuatan di dalam tubuhnya.
Di atas semua ini, ia merasakan kegilaan yang luar biasa semakin memuncak di hatinya.
Namun, perasaan ini ditekan oleh Kekuatan Pikirannya sehingga perasaan itu tak terlalu memengaruhi dirinya.
Langben sangatlah jujur tentang segala sesuatu. Selama penerbangan, ia berulang kali melirik ke arah Luo Yunyang, seolah ingin mengatakan sesuatu kepadanya.
"Katakan saja apa yang ingin kau katakan. Apakah kau masih menjadi anakku? Atau kau ingin aku mencakar kulitmu?" tanya Luo Yunyang dengan garang, bahkan tanpa melirik Langben.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com