"Dasar cacing! Menggelikan sekali … Mereka berjuang untuk hal yang sia-sia!" kata seorang wanita cantik bak seorang dewi dengan nada jijik. Ia berdiri di atas altar besar yang dihiasi berbagai permata berharga.
Di hadapannya terdapat sebuah cermin air raksasa. Cermin itu menampilkan Luo Yunyang yang sedang menyeberangi lautan saat sebuah tombak air melesat ke arahnya.
Tombak air itu mengandung kekuatan ribuan kilo dan mengunci tempat Luo Yunyang terbang. Namun, begitu tombak tersebut akan menusuk tubuh Luo Yunyang, pemuda itu telah berpindah ke tempat lain.
"Ia berjalan melintasi kehampaan. Hmm … Itu menarik," kata wanita menawan itu dengan lembut. "Sepertinya ada beberapa orang yang cukup berbakat di antara domba-domba ini."
Wanita itu kemudian melirik pria di sampingnya. Wajah tampan pria tersebut, rambut peraknya yang terurai, dan baju zirah kuno yang dipakainya membuatnya mengeluarkan aura yang mempesona.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com