webnovel

Kau Tak Boleh Lewat

Editor: Wave Literature

Xu Zhong tercengang melihat Luo Yunyang yang sedang berdiri di depan gerbang jembatan dan hampir saja berteriak memakinya. Dasar bajingan! Berani-beraninya kau bersikap sok di sini!

Mengapa kau tak bergegas dan mengambil cairan sumber tingkat A? Itu yang seharusnya kita lakukan!

Jika kau segera menyebrangi jembatan dan berhasil mendapatkannya, aku akan memanggilmu ayah dari sekarang!

Namun, Luo Yunyang yang tak pernah mengikuti peraturan itu selalu bertindak di luar perkiraan. Ia berdiri dengan percaya diri di jembatan itu dan memarahi anak-anak Militer Langit Tinggi.

Sebenarnya, Xu Zhong senang dengan kesombongan dan kebiadaban Luo Yunyang. Pada malam sebelumnya, ia telah membayangkan dirinya melewati jembatan itu seorang diri dan mendorong mundur 10.000 musuh lainnya. Orang-orang tak akan sanggup menanggung provokasi seperti itu. Hanya perlu sepercik kecil untuk menyalakan kobaran api!

Sayangnya, ide-ide itu hanya fantasi belaka. Namun, Luo Yunyang telah… Bagaimana bisa ia bertindak dengan terus terang seperti itu? Suasana hati Xu Zhong yang baik membuat wajah tersenyum anak itu tampak sangat menyenangkan.

Kepala Instruktur Lu terlihat sangat santai seperti seorang anak muda yang memberontak dan melampiaskan kekesalannya pada orang tuanya. Ia merasa bersyukur tetapi juga sedikit khawatir terhadap anak ini. Resikonya terlalu besar. Jika terjadi masalah, maka ia akan menjadi bahan lelucon.

Namun, ia tak dapat memungkiri bahwa Luo Yunyang adalah pemuda yang sangat terang-terangan.

Ji Tian menutup mulutnya dengan kedua tangannya saat ia terkikik.

Sebelumnya, ia telah berusaha keras untuk membujuk Yun Lei agar membantu Luo Yunyang. Ia pikir Luo Yunyang adalah orang yang baik.

Ia tak menyangka bahwa Luo Yunyang akan melakukan hal ini saat kompetisi baru saja dimulai.

Wajah Yun Lei berseri dan mulutnya melengkung ke atas. "Sepertinya kau tak bisa menilai karakter orang dengan baik, Instruktur!" katanya dengan terus terang. "Jika ia bertingkah seperti ini, maka semua orang akan menghancurkannya!"

Tatapan semua orang tertuju pada Luo Yunyang. Pria tua yang gemuk dari Militer Langit Tinggi tertawa terbahak-bahak. "Dari mana kau mendapatkan pemuda bodoh seperti ini, Raja Elang? Ha ha ha! Dulunya aku pikir Tentara Naga yang Bangkit tak memiliki rasa humor, namun sepertinya aku telah salah sangka!"

Raja Elang tak mengucapkan sepatah kata pun. Ia tak mengetahui kemampuan Luo Yunyang. Walaupun ia baru saja mengeluarkan aura seperti batu yang tak tergoyahkan, ia tak percaya bahwa Luo Yunyang dapat berdiri dengan mantap di jembatan itu.

"Seseorang telah membuat masalah, Kakak!" seorang pemuda yang bertubuh jangkung dan kekar berkata pada pemuda yang tampak lemah di sebelahnya sambil tersenyum.

Mereka semua adalah ahli bela diri yang kuat dan berpengaruh dari Militer Langit Tinggi, yaitu Tujuh Pilar Langit Tinggi.

Pemuda yang tampak lemah hanya tersenyum acuh tak acuh. "Mencuri posisi itu dapat dianggap sebagai serangan balik. Apapun yang mereka lakukan tak lebih dari sekadar perjuangan yang sia-sia."

"Aku akan menampar anak itu ke tanah dan tak akan membiarkan satupun dari mereka lewat!" kata pemuda jangkung itu sambil berjalan menuju jembatan.

"Ini sama saja seperti membantai seekor ayam dengan golok tukang daging. Jangan khawatir dengan masalah sepele seperti ini. Biarkan adikmu ini yang menanganinya!" saat pemilik suara itu berbicara, ia sudah menjadi seperti petir di udara yang langsung menuju ke jembatan.

Tindakan itu membuat pria tua yang gemuk itu tersenyum. Jika pemuda kurus itu bertindak, ia sudah pasti akan dapat menyingkirkan anak yang menyusahkan itu dengan mudah.

"He he… Aku tak tahu kalau orang-orang dari Tentara Naga yang Bangkit dapat menyombongkan diri seperti ini. Sekarang, coba katakan padaku apakah aku bisa menyebrang atau tidak!" pemuda kurus itu berhenti tak jauh dari Luo Yunyang dan menyeringai ke arahnya.

Saat berbicara, seluruh tubuhnya seperti busur yang telah ditarik dan siap untuk menembakkan panah tajamnya kapan saja.

"Kau tak boleh lewat!" Kata Luo Yunyang dengan penuh percaya diri.

"Itu bukan hakmu untuk memutuskan apakah aku bisa lewat atau tidak!" pemuda itu mengerahkan kekuatan pada kakinya dan berlari menuju Luo Yunyang seperti angin puyuh.

Hanya kata "cepat" yang bisa digunakan untuk menggambarkan kecepatannya!

"Ia adalah peringkat ketujuh dari Tujuh Pilar Langit Tinggi, Cuan Tianhou. Kecepatannya berada di peringkat kedua di antara Tujuh Pilar dan hanya kalah dari satu orang saja…" seseorang yang mengenal pemuda tersebut bergumam pelan.

Walaupun hanya empat ahli bela diri Langit Tinggi yang berhasil masuk ke dalam daftar 10 orang Ahli Bela Diri Terbaik, tak ada seorang pun yang berani memandang rendah pada tiga orang lainnya. Bagaimanapun, masing-masing dari mereka memiliki kemampuan yang unik.

Cuan Tianhou bergerak sangat cepat sehingga ia terlihat seperti akan melewati jembatan itu dalam sekejap saja.

Satu detik, dua detik, tiga detik…

Cuan Tianhou telah berjalan di atas jembatan sepanjang 5 kilometer itu dan melewati tanda 100 meter ketika ia merasa ia mungkin harus berhenti, berbalik, dan memberitahu yang lain bahwa ia telah berhasil melewatinya.

Namun ketika ia menoleh, senyum di wajahnya membeku. Yang ia lihat di hadapannya membuatnya merasa takut.

Sebuah tinju yang sangat keras menghampiri dan memukulnya seperti sebuah petir.

Cuan Tianhou merasa seperti wajahnya dipukul dengan keras menggunakan pelat baja besar. Ia tak memiliki cukup waktu untuk bereaksi sebelum ia terlempar mundur dari jembatan panjang.

Begitu ia membenahi sikapnya, ia merasakan sebuah tangan yang seperti catok mencengkeram dan mengangkatnya.

Sungguh memalukan!

Ia telah mempermalukan dirinya sendiri! Cuan Tianhou berusaha memikirkan cara untuk keluar dari situasi yang memalukan ini.

Sayangnya, ia menyadari bahwa bahkan bergeming saja sudah terlalu sulit untuk dilakukan. Saat ia sedikit berusaha untuk melepaskan dirinya, tangan besar yang memegang lehernya akan mengencang dan membuatnya kesulitan bernafas. Ia akan mati lemas!

"Siapa anak ini? Ia tak terlalu tampan. Untung saja aku berhati-hati. Jika tidak, aku akan jatuh ke danau dan menjadi makanan kura-kura!" Luo Yunyang berkata dengan keras sambil membawa Cuan Tianhou.

"Bagus sekali!" Raja Elang bertepuk tangan. Ketika Cuan Tianhou pertama kali bersuara, Raja Elang merasa telapak tangannya mulai berkeringat.

Luo Yunyang telah menyombongkan dirinya. Jika ia tak bisa menghentikan ahli bela diri yang pertama menantangnya, ia tak akan bisa melakukan apapun pada semua orang yang selanjutnya.

Menghentikan Cuan Tianhou bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh kebanyakan orang. Walaupun Kepala Instruktur Lu telah memberitahunya bahwa Luo Yunyang sangat cepat, akankah Luo Yunyang bisa lebih cepat daripada Cuan Tianhou?

Sekarang, ia merasa telah mengkhawatirkan sesuatu yang tak perlu.

Jika kecepatan Luo Yunyang melampaui kecepatan Cuan Tianhou, maka tantangan selanjutnya tak akan terlalu sulit meskipun ia berada dalam posisi yang tak menguntungkan.

Pria gemuk dari Militer Langit Tinggi yang awalnya berseri-seri kini tercengang. Ia ingin menetapkan otoritas untuk pasukannya dan mengasingkan Tentara Naga yang Bangkit. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia ingin segala sesuatunya berjalan dengan sempurna.

Karena itu, ia mengeluarkan berbagai upaya dan tenaga untuk membangun jembatan sepanjang lima kilometer ini di saat-saat terakhir.

Bahkan dalam mimpinya yang paling liar, ia tak pernah membayangkan bahwa mereka tak hanya gagal menahan Tentara Naga yang Bangkit, tetapi juga sekarang mendapatkan serangan balik. Cuan Tianhou sekarang terlihat seperti monyet mati.

Pria gemuk itu takut kalau mulai hari ini, kebanyakan orang akan menganggap mereka seperti lelucon!