"Baiklah nak. Bapak terima," ujar pria tua itu, "Kalau begitu Saya pergi dulu ya dan terimakasih untuk uangnya,".
Alvian hanya mengangguk dan tersenyum lalu pria tua itu pun pergi dengan perasaan bahagia.
Alvian menatap arloji ditangannya dan langsung masuk ke mobil.
"Sudah pukul sebelas malam. Aku harus segera sampai," ujar Alvian.
Alvian pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tetap berhati-hati.
Di sisi lain...
~ Mansion Adferion Devrion ~
Eliyana atau Anaya sedang menunggu suaminya bersama dengan Ridho.
"Bunda. Ayah pasti akan senang mendapatkan kejutan dihari kelahirannya," ujar Ridho.
Eliyana meletakkan kuenya di meja dan mengecup kening Ridho.
"Bunda aku ingin punya adik," ujar Ridho.
Eliyana mengusap lembut rambut Ridho dan memeluknya.
"Bunda pasti akan kabulkan keinginanmu," ujar Eliyana.
Eliyana menatap arloji ditangannya.
"Sebentar lagi Ayah datang. Siap-siap sambut ya, nanti kamu buka pintu," ujar Eliyana.
"Siap Bunda," ujar Ridho.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com