Erick berdiri menyandar di pintu kamar itu sementara Evandesh dia pergi meninggalkan sahabatnya sendirian. Erick mengetuk pintu nya dengan sangat kencang membuat gadis pemilik apartemen itu membuka pintunya dengan perasaan kesal.
"Sopan sekali Anda mengetuk pintu dengan kencang," omel gadis itu.
Erick langsung memeluk gadis dihadapannya dengan erat.
"Kurang ajar sekali kau menyentuhku!" teriak gadis itu.
Tiba-tiba...
Plak!
Gadis itu menampar wajah Erick dengan sangat kencang membuat sang pemilik wajah mengeram marah.
"Beraninya kau menamparku. Kamu harus diberi pelajaran berharga," ujar Erick.
Erick membuka pintu apartemen milik gadis itu dan menarik tangan gadis itu dengan kasar lalu membantingnya ditempat tidur.
Erick mengunci pintu kamar Apartemen itu dari dalam.
Erick berjalan pelan mendekati gadis itu, membuat sang gadis ketakutan.
"Jangan mendekat!" teriak gadis itu.
"Kalau aku tidak mau bagaimana?" tanya Erick.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com