"Berani sekali kamu mengabaikan aku Sayang," ujar Alvian dengan nada sangat marah.
Alvian mengepalkan tangannya dan melemparkan vas bunga.
Pyaar!
Vas bunga kaca itu pecah berkeping-keping.
"Baiklah. Aku akan menelpon Ricko, mata-mata istriku."
Alvian pun menelpon Ricko namun hasilnya nihil.
( Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif. )
"Sialan," umpat Alvian.
Alvian mengambil gelas kaca dan melemparnya.
Pyaar!
Gelas kaca itu pecah berkeping-keping.
"Aku akan menyusul istriku," ujar Alvian.
Alvian pun mengambil ponselnya lalu pergi.
Di sisi lain...
Alvian melangkah keluar dari Perusahaannya dan berpapasan dengan Leo.
"Anda mau kemana?" tanya Leo.
"Aku ingin menyusul istriku. Beritahu ob untuk membersihkan kekacauan di ruanganku," balas Alvian.
Alvian pun pergi dari hadapan Leo.
"Tuan sangat kesal pada Nyonya sepertinya. Apalagi yang istrinya lakukan?" tanya Leo bingung.
Leo pun pergi.
Di sisi lain...
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com