Sinar mentari masuk melalui celah-celah gorden, Reina sedikit terusik, tangannya mengelus punggung Sakya, tapi tunggu, sejak kapan Sakya memiliki punggung besar dan lebar seperti ini. Reina membuka matanya perlahan, saat terbuka, Reina terkejut karena Theo memeluk tubuhnya, bahkan Theo menempatkan wajahnya dibelahan dada Reina, Reina tentu saja berusaha lepas, namun Theo malah mengeratkan pelukannya.
"Theo." Ucap Reina.
"Emm." Ucap Theo masih asik menutup matanya.
Sakya tertawa dan menutup mulutnya, "Daddy, Mommy, ayo bangun." Sakya melompat-lompat di atas ranjang.
Karena terganggu, Theo pun membuka matanya, saat terbuka Theo terbelalak kaget, karena hal pertama yang Theo lihat adalah dada Reina, tanpa sadar Theo meneguk ludahnya susah payah.
Glek!
"Theo lepas." Theo mendongak untuk menatap Reina, pandangan mereka berdua jelas bertemu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com